- Mullah Yaqoob sempat menjadi sorotan.
- Sebagai putra Mullah Omar, dia dianggap pemersatu Taliban.
- Taliban terdiri dari banyak faksi. Haqqani paling menonjol di mata Barat.
JERNIH — Kini, Taliban telah berubah dibanding dua dekade lalu. Mullah Muhammad Omar, orang nomor satu dan pendiri Taliban, telah meninggal dunia. Namun, kepemimpinan Taliban masih dipegang generasi pertama, yaitu orang-orang di lingkaran dalam Mullah Muhammad Omar.
Berikut sejumlah tokoh yang memimpin Taliban saat ini.
Haibatullah Akhundzada/Pemimpin Pertinggi
Haibatullah Akhundzada ditunjuk sebagai pemimpin Taliban dalam transisi kekuasaan yang cepat, setelah serangan pesawat tak berawal AS yang menewaskan Mullah Mansour Akhtar tahun 2016.
Sebelum naik pangkat, Akhundzada adalah tokoh agama yang rendah hati. Dia secara luas diyakini telah dipilih untuk melayani lebih sebagai tokoh spiritual daripada komandan militer.
Setelah ditunjuk sebagai pemimpin, Akhundzada mendapatkan janji kesetiaan dari pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri — yang menghujani sang ulama dengan pujian dan menyebutnya emir beriman.
Pujian ini menegaskan kredensial jihadnya dengan sekutu lama kelompok itu.
Tugas berat Akhundzada adalah menyatukan gerakan militan yang sempat retak selama perebutan kekuasaan yang pahit usai pembunuhan pendahulunya. Ia juga menyembunyikan kematian Mullah Muhammad Omar selama bertahun-tahun, sebagai cara menjaga moral prajurit Taliban dan menjamin tidak terjadinya perpecahan.
Mullah Baradar/Pendiri Taliban
Mullah Abdul Ghani Baradar dibesarkan di Kandhar, tempat kelahiran gerakan Taliban.
Seperti kebanyakan orang Afghanistan, kehidupan Mullah Baradar berubah setelah invasi Uni Soviet pada akhir 1970-an. Ia yang santun dan rendah hati tiba-tiba menjadi pemberontak.
Dia diyakini selalu berdampingan dengan Mullah Muhammad Omar, ulama bermata satu. Keduanya kemudian mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an, di tengah kekacauan, korupsi, dan perang saudara, pasca penarikan tentara Uni Soviet.
Setelah pemerintahan Taliban runtuh tahun 20021, Mullah Baradar diyakini berada di antara kelompok kecil pemberontak yang mendekati Hamid Karzai — pemimpin sementara saat itu.
Ia mengirim surat yang menguraikan kesepakatan potensial yang akan membuat militan mengakui pemerintahan baru.
Tahun 2010 Mullah Baradar ditangkap di Pakistan. Tekanan AS membuat Pakistan membebaskan Mullah Baradar. Setelah itu dia hidup di pengasingan di Qatar.
Di sinilah Mullah Baradar ditunjuk sebagai kepala Biro Politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan AS.
Sirajuddin Haqqani/Jaringan Haqqani
Putra Jalaludin Haqqani, putra komandan jihad anti-Uni Soviet terkenal. Di tubuh gerakan Taliban, Haqqani memimpin jaringan Haqqani dan wakil pemimpin gerakan.
Jaringan Haqqani, menurut AS, adalah kelompok teror yang dipandang paling berbahaya dan kuat. Kelompok inilah yang tak henti beroperasi memerangi pasukan Afghanistan dan NATO pimpinan AS selama dua dekade.
Reputasi paling monumental kelompok ini adalah aksi bom bunuh diri. Mereka mengatur serangan paling terkenal di Kabul selama bertahun-tahun. Aksi mereka sama sekali tidak tercium kecanggihan peralatan tempur AS.
Jaringan ini pula yang dituduh membunuh pejabat tinggi Afghanistan, dan menahan tentara AS Bowe Bergdahl untuk mendapat tebusan. Bergdahl dibebaskan tahun 2014.
Lebih dari itu Jaringan Haqqani dikenal mandiri, piawai bertempur, dan berbisnis dengan cerdsa. Haqqani mengawasi langsung semua operasi di pegunungan terjal Afghanistan timur sambil memegang kekuasaan besar atas dewan kepemimpinan Taliban.
Mullah Yaqoob/Putra Pendiri Mullah Muhammad Omar
Mullah Yaqoob mengepalai komisi militer, yang mengawasi komandan lapangan pelaksana operasi strategis.
Garis keturunan dan ikatan dengan ayahnya membuatnya menikmati status sebagai simbol pemersatu atas gerakan yang terus meluas.
Namun, Barat tetap melihat pengangkatannya hanya kosmetik politik. Peran pasti Yaqoob tidak diketahui, atau mungkin tidak menonjol.