Site icon Jernih.co

Enam Relawan Vaksin Covid Pfizer Meninggal Usai Menerima Vaksinasi

Dari enam relawan tersebut, empat diantaranya menerima placebo

JERNIH-Sebanyak enam relawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dibuat Pfizer dan BioNTech. Empat orang meninggal ketika diberi plasebo dan dua lainnya usai diberikan suntikan berisi vaksin.

Informasi tersebut dibenarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang mengakui meninggalnya relawan dalam proses uji klinis vaksin.

Dilansir Politico, pada Kamis (10/112/2020), FDA memberi penjelasan bahwa dua relawan penerima vaksin Covid-19 meninggal bukan disebabkan oleh vaksin. Salah satu relawan ternyata memiliki sistem tahan tubuhnya lemah dan mengidap penyakit yang disebut “immunocompromised daya”.

Sementara media Egypt menyebut relawan yang mengalami obesitas serta menderita arteriosklerosis meninggal tiga hari setelah diberikan dosis pertama vaksin.

Kemudian dua relawan lagi, dilaporkan meninggal akibat serangan jantung atau stroke. Sementara dua sisanya masih belum diketahui penyebab meninggalnya.

“Dari enam orang, tiga diantaranya di atas 55 tahun,” kata FDA, dilansir Egypt Independen, Jumat (11/12/2020) lalu.

Laporan Reuters menyebut dari 6 relawan yang meninggal hanya 2 yang mendapat vaksin. Selebihnya mendapat placebo atau vaksin palsu berupa garam dan air.

Reuters menyatakan kematian relawan adalah kematian normal dan tak ada  hubungan antara vaksin dengan kedua kematian yang mendapatkan vaksin, yang terjadi sebenarnya adalah kematian normal.

Publik mengklaim mengetahui informasi tersebut dari laporan berjudul Document Pfizer-BioNTech Covid-19 Vaccine. Laporan setebal 53 halaman tersebut berisi laporan hasil uji klinis vaksin di tahap III.

Dalam laporan itu disebut seminggu setelah menerima dosis vaksin tahap pertama maka efikasi vaksin ini mencapai 88 persen sedangkan jika telah menerima vaksin kedua maka tingkat efikasi mencapai lebih dari 95 persen dan imunitasnya bertahan lebih lama. Sehingga jika terpapar Covid-19, penerima vaksin hanya mengalami gejala ringan.

Meski ada enam relawan yang meninggal, namun para ahli kesehatan tetap memastikan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech aman dikonsumsi oleh publik luas.

“Saya pikir kami tetap yakin usai membaca temuan dari uji klinis ini,” kata Direktur Eksekutif  Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health International Vaccine Access Center, Dr. William Moss seperti dikutip laman NBC News. (tvl)

Exit mobile version