Site icon Jernih.co

Epidemiologi Setuju Pemerintah Tutup Pintu Masuk Indonesia

Windu juga mengingatkan pemerintah agar tak hanya fokus pada mendatangkan vaksin saja

JERNIH-Para Epidemiologi Indonesia mulai khawatir akan varian baru COVID-19 atau B117 karena penyebaran dinilai lebih cepat. Varian baru virus yang berawal dari Inggris diketahui telah menyebar di sejumlah negara Asia.

Bagaimana dapat mencegah masuknya virus varian baru tersebut agar tak masuk ke Indonesia?

Menurut Epidemiologi Universitas Airlangga Windu Purnomo, hingga saat ini varian baru virus Corona belum terdeteksi di Indonesia. Namun Windu menilai kebijakan pemerintah menutup pintu masuk Indonesia seperti bandara dan pelabuhan merupakan keputusan yang tepat.

“Harus kita antisipasi. Tapi kurang cepet. Saya dengar Batam saja yang dekat dengan Singapura yang warganya membawa virus dari Inggris tapi pintu masuk di pelabuhan Batam masih terbuka,” kata Windu, pada Senin (28/11/2020).

“Kita selalu lamban. Dulu negara lain sudah ada COVID kita malah membuka pariwisata didiskon dan sebagainya. Ini pintu-pintu (bandara dan pelabuhan) harus segera ditutup,” kata Windu menambahkan.

Pemerintah, menurut Windu, mutlak harus melakukan kebijakan tersebut, karena jika sampai varian baru Corona itu masuk, akan sangat membebani pemerintah..

“Kita sudah terbebani dengan kasus Covid, jangan lagi ketambahan kasus varian baru yang lebih menular. Jadi menteri yang baru jangan terlalu fokus pada vaksin saja. Karena saya dengar dipilihnya menteri baru karena memang hanya difokuskan pada pendatangan vaksin,”.

Windu juga mendorong pemerintah melarang warga negara asing (WNA) untuk dilarang masuk ke dalam sementara waktu. Dan jika ada WNA yang masuk Indonesia maka orang tersebut harus menjalani masa karantina selama 14 hari.

“Jangan sampai ada warga negara dari luar yang sudah terpapar virus masuk ke Indonesia. Kecuali kalau warga kita pulang ya oke lah. Tapi kalau dia datang dia harus dikarantina minimal 14 hari,” kata Windu menjelaskan alasan karantina 14 hari.

“Tapi kalau warga luar tidak boleh masuk dulu. Kita harus berani nge-banned. Wong orang luar negeri aja berani nge-banned kita kok masak kita gak berani,”.

Dalam pengamatan Windu, virus Corona di Indonesia sudah melakukan mutasi sejak pertengahan tahun. Namun hingga saat ini belum ada statemen dari ahli virus yang menyatakan mutasi apakah sudah masuk Indonesia.

“Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah terjadi beberapa mutasi. Unair sudah mendeteksi sejak sebelum pertengahan tahun ini. Apakah sudah masuk Indonesia atau belum? Saya tidak tahu. Karena belum ada statemen dari peneliti virus,”. (tvl)

Exit mobile version