Site icon Jernih.co

Filipina Berencana Kembalikan Vaksin Sinopharm Sumbangan Cina

Duterte juga menyatakan telah meminta kepada Duta Besar Cina di Manila, Huang Xilian, untuk menarik 1.000 dosis vaksin Sinopharm yang disumbangkan Cina untuk Filipina.

JERNIH-Setelah ramai kritik keras publik terhadap kebijakan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang akan melakukan vaksinasi massal menggunakan vaksin Corona buatan Sinopharm, akhirnya vaksin buatan Cina itu akan dikembalikan.

Mereka menuduh Duterte tidak menghargai lembaga yang bertanggung jawab atas penggunaan vaksin, dan menyepelekan aturan vaksinasi yang memerlukan izin penggunaan darurat.

Saat ini publik Filipina tengah berjuang menghadapi serangkaian pembatasan akibat pandemi Corona.

Sebelumnya, Duterte berencana menggunakan vaksin Sinopharm meskipun regulator Filipina belum mengeluarkan izin penggunaan darurat.

Bahkan Duterte telah menjalani vaksinasi pada Senin (3/5/2021) lalu waktu setempat. Menteri Kesehatan Filipina, Francisco Duque menyuntikkan vaksin Sinopharm kepada Duterte. Demikian juga pengawal Duterte termasuk yang menerima suntukan vaksin Sinopharm.

Menanggapi kritikan yang dilontarkan terhadap kebijakannya, Duterte muncul berpidato dan menyampaikan permohonan maaf, pada pada Rabu (5/5) malam waktu setempat. Ia menegaskan bahwa penggunaan vaksin Sinopharm itu direkomendasikan oleh dokternya.

Duterte juga menyatakan telah meminta kepada Duta Besar Cina di Manila, Huang Xilian, untuk menarik 1.000 dosis vaksin Sinopharm yang disumbangkan Cina untuk Filipina.

“Saya menyampaikan kepada Duta Besar bahwa mereka (pengkritik-red) mengkritiknya karena Sinopharm tidak melalui pemeriksaan. Saya memberitahunya untuk menarik seluruh vaksin Sinopharm, 1.000 dosis,”.

Disampaikan Duterte bahwa vaksin Sinopharm digunakan di berbagai negara termasuk Brazil dan Indonesia. Demikian juga para pejabat tinggi Cina telah disuntik dengan vaksin Sinopharm.

Ia juga berjanji jika memang menjadi masalah, dirinya memilih untuk tidak mendistribusikan vaksin Sinopharm, terutama 1.000 dosis yang disumbangkan China.

Terkait penggunaan vaksin Sinopharm pada dirinya, Ia menegaskan bahwa penggunaan vaksin Sinopharm oleh dirinya dan pengawalnya tidak melanggar aturan apapun karena vaksin itu telah mendapatkan izin ‘penggunaan simpatik’ dari regulator.

Media lokal, Manila Bulletin, melaporkan bahwa meskipun vaksin Sinopharm belum mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Regulasi Makanan dan Obat-obatan Filipina (FDA), badan tersebut telah merilis izin penggunaan simpatik demi Kelompok Pengamanan Presiden (PSG). (tvl)

Exit mobile version