Gambar-gambar itu juga menunjukkan sebuah rumah sakit lapangan telah ditambahkan ke garnisun militer di Rusia barat dekat perbatasan dengan Ukraina.
JERNIH – Citra satelit menunjukkan pengerahan lebih dari 100 kendaraan militer baru dan puluhan tenda pasukan di Belarus selatan dekat perbatasan Ukraina.
Gambar yang dirilis oleh Maxar Technologies, Selasa (22 Februari), telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu namun tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Gambar-gambar itu juga menunjukkan sebuah rumah sakit lapangan baru telah ditambahkan ke garnisun militer di Rusia barat dekat perbatasan dengan Ukraina, kata Maxar dalam sebuah pernyataan.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan Rusia ke Ukraina timur yang katanya akan menjaga perdamaian setelah Moskow mengakui wilayah separatis Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka.
Presiden AS Joe Biden menanggapi pada hari Selasa dengan menjatuhkan sanksi, menyebut langkah militer Moskow “awal dari invasi Rusia ke Ukraina”.
Pengangkut alat berat, yang digunakan untuk memindahkan tank, artileri, dan alat berat lainnya, terlihat di dekat perbatasan Ukraina di Rusia barat, serta beberapa pengerahan pasukan baru, menurut Maxar.
Sementara itu Dewan Keamanan Ukraina Rabu (23/2/2022) menyetujui rencana untuk mengumumkan keadaan darurat nasional, sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman invasi Rusia.
Sekretaris Dewan Oleksiy Danilov mengatakan dia akan menyampaikan laporan ke parlemen Ukraina. Anggota parlemen diperkirakan akan menyetujui langkah-langkah keamanan tambahan minggu ini.
Danilov mengatakan bahwa masing-masing wilayah Ukraina akan dapat memilih tindakan tertentu yang akan diterapkan, tergantung pada seberapa perlu tindakan itu. “Apa mungkin? Ini bisa jadi tambahan penegakan ketertiban umum,” kata Danilov.
“Ini bisa melibatkan pembatasan jenis transportasi tertentu, peningkatan pemeriksaan kendaraan atau meminta orang untuk menunjukkan dokumen ini atau itu,” katanya, yang menyebutnya sebagai tindakan “pencegahan”. [Reuters]