Site icon Jernih.co

Ganjar Minta Maaf, Iwan Fals Berharap Warga Desa Wadas Dapatkan Yang Terbaik

Meski video kekerasan sudah beredar di media sosial hingga memunculkan tagar #SaveWadas, Wakapolda Jawa Tengah, Abiyoso Seno Aji, masih keukeuh bahwa tak ada kericuhan yang terjadi di Desa Wadas. Padahal, LBH Yogyakarta sudah merilis data kalau pengepungan desa terjadi dan sejumlah warga tepatnya 40 orang sudah ditangkapi dan belum jelas nasibnya hingga kini.

JERNIH-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta melaporkan, aparat gabungan Polri dan TNI sudah mendatangi Desa Wadas, di Kecamatan Bener, Kabupaten Yogyakarta sejak Selasa (8/2) kemarin. Meski jaringan internet dan telepon sempat dimatikan, video petugas bersenjata lengkap, warga yang ditangkapi sebab menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu andesit, beredar di media sosial.

Luas lahan yang rencananya akan dibebaskan, mencapai 124 hektar dan potensi alam berupa batu andesit akan dikeruk untk dijadikan salah satu material utama pembangunan Bendungan Bener yang berlokasi di Purworejo.

Lantaran pencarian masyarakat setempat adalah petani, tentu lahan tersebut menjadi sumber penghidupan utama mereka dan jika ditambang, berarti menghilangkan penghidupan warga Desa Wadas yang berada di perbukitan Manoreh tersebut.

Meski video kekerasan sudah beredar di media sosial hingga memunculkan tagar #SaveWadas, Wakapolda Jawa Tengah, Abiyoso Seno Aji, masih keukeuh bahwa tak ada kericuhan yang terjadi di Desa Wadas. Padahal, LBH Yogyakarta sudah merilis data kalau pengepungan desa terjadi dan sejumlah warga tepatnya 40 orang sudah ditangkapi dan belum jelas nasibnya hingga kini.

Sebelumnya, Abiyoso juga mengatakan kalau diturunkannya ribuan aparat Kepolisian ke desa tersebut, dalam rangka melakukan pendampingan dan pengawalan terhadap tim dari Badan Pertanahan Nasional Purworejo yang melakukan pengukuran terkait rencana pembangunan Bendungan Bener serta lokasi penambangan batu andesit.

Di lain pihak, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maafnya kepada warga atas situasi yang tengah terjadi di Desa Wadas.

“Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan wabilkhusus kepada masyarakat di Desa Wadas,” katanya dalam keterangan pers, pada Rabu (9/2).

Ganjar mengakui, permohonan maafnya harus disampaikan lantaran aparat Kepolisian yang diterjunkan ternyata tak betul-betul mengamankan lokasi. Malah sebaliknya, petugas terkesan berat sebelah dengan mengepung dan menangkapi sejumlah warga desa.

“Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman, saya minta maaf, dan saya yang bertanggung jawab,” katanya melanjutkan.

Ganjar bilang, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah dan bersepakat akan melepas warga yang ditangkap. Sementara terkait jumlah berapa banyak yang diamankan, ada dua keterangan berbeda yang diterima wartawan.

Di satu pihak, Polisi bilang menangkap 23 orang warga. Sementara LBH Yogyakarta, menyebutkan ada 40 warga ditangkap termasuk dua anggota tim advokasi yang diamankan.

Di lain pihak, musisi balada Iwan Fals yang rajin melontarkan kritik tajam bernada sederhana sejak zaman Orde Baru, melalui akun Facebook pribadi Virgiawan Listanto, berharap persoalan di Desa Wadas tersebut bisa segera selesai. Dan warga, mendapat jalan keluar terbaik.

“Semoga segera selesai persoalan di Desa Wadas Purworejo, dan mendapat jalan keluar terbaik buat Warganya,” tulisnya di akun pribadi Facebook lengkap dengan emoticon bendera merah putih diakhir kalimat.[]

Exit mobile version