Luhut yang juga menempati posisi sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali, mengatakan kondisi dalam negeri saat ini jauh lebih siap menghadapi gelombang Omicron sebab didukung tigkat vaksinasi yang sudah tinggi. Selain itu, kapasitan pelacakan juga termasuk tinggi hingga sistem kesehatan lebih siap dalam hal obat, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen serta fasilitas isolasi.
JERNIH- Dari hasil pegamatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Ivestasi, Luhut Binsar Pandjaitan, terhadap pengalaman negara-negara lain, puncak kasus Omicron ada di kisaran waktu 40 hari dan lebih cepat dari varian Delta. Dia pun memperkirakan, hal serupa akan terjadi di tanah air awal Februari mendatang.
“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari,” kata Luhut seperti dikutip dari Detik, Selasa (11/1).
Namun, Luhut bilang, sebagian besar kasus yang terjadi berpotensi muncul dengan gejala ringan. Sehingga, pemerintah menyiapkan langah berbeda dengan penanganan varian Delta.
Sementara itu, menurut catatan Luhut yang juga bertindak sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, saat ini Omicron sudah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang abru dengan puncak lebih tinggi di berbagai negara. Dia bilang, bukan tak mungkin Indonesia bakal mengalami hal sama, sambil meminta masyarakat tak panik.
Luhut yang juga menempati posisi sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali, mengatakan kondisi dalam negeri saat ini jauh lebih siap menghadapi gelombang Omicron sebab didukung tigkat vaksinasi yang sudah tinggi. Selain itu, kapasitan pelacakan juga termasuk tinggi hingga sistem kesehatan lebih siap dalam hal obat, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen serta fasilitas isolasi.
“Termasuk Molnupiravir (obat COVID-19, red.) dari Merck yang sudah didatangkan oleh Menteri Kesehatan,” katanya.
Makanya, dengan berbagai kesiapan itu dan belajar dari yang lalu-lalu, Luhut yakin betul kalau hantaman gelombang pada awal Februari nanti tak akan setinggi negara lain.
“Namun syaratnya kita semua harus disiplin. Saya ulangi, kita semua harus disiplin, dan kita semua harus kompak. Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan,” katanya.[]