Site icon Jernih.co

Gunung Sinai Tempat Musa Menerima 10 Perintah Tuhan Terletak di Jabal Maqla, Arab Saudi

JERNIH — Menurut Alkitab, Musa berada di Gunung Sinai untuk menerima Sepuluh Perintah — seperangkat prinsip yang ditetapkan Allah. Banyak sejarawan dan arkeolog dari Doubting Thomas Research Foundation (DTRF) mengatakan tidak ada bukti konklusif tentang hal itu.

Bagi tiga agama Samawi; Yudaisme, Kristen, dan Islam, Gunung Sinai adalah tempat suci. Di tempat itu Nabi Musa berbicara kepada Tuhan, dan menerima Sepuluh Perintah.

Namun, menurut arkeolog DTRF yang menyelidiki sejarah Alkitab, Gunung Sinai benar-benar ada dan terletak di Arab Saudi, bukan Israel. Tepatnya, di Jabal Maqla — yang membentang di barat laut Arab Saudi, dekat perbatasan Yordania.

Kesimpulan DTRF muncul setelah mereka meneliti dan berdebat sengit sekian lama.

Alkitab mengatakan ketika Musa sampai ke puncak Gunung Sinai, ia diselimuti asap karena Tuhan turun atasnya dalam api. Puncak Jabal Maqla menghitam seperti hangus terbakar, dan itu masih terlihat sampai saat ini.

Musa membelah Laut Merah saat dia dan orang-orang Israel lari dari kejaraan Firaun Mesir dan tentaranya. Di mana Musa dan orang-orang Israel itu mendarat?

DTRF mengatakan Musa mendarat di Pantai Nuweiba, tempat ilmuwan Swedia Dr Lennart Moller mengklaim telah menemukan jalur darat di bawah air. Pantai Nuweiba tidak jauh dari Jabal Maqla.

Temuan ini menguatkan klaim DTRF bahwa Gunung Sinai yang dimaksud dalam Alkitab adalah Jabal Maqla.

Para arkeolog juga menemukan batu terbelah yang terletak di jalur yang diduga Gunung Sinai. Ini menunjukan tanda-tanda erosi air. Namun daerah itu menerima curah hujan sangat sedikit.

“Kami percaya tengara (tanda) yang berbeda ini bisa menjadi batu yang Tuhan perintahkan kepada Musa untuk dipukul, yang secara ajaib mengeluarkan air untuk penduduk Israel,” kata Ryan Mauro, presiden DTRF, seperti dikutip SputnikNews.

Peneliti juga menemukan apa yang tampak seperti altar kuno, yang terdiri dari batu granit belum dipotong. Altar itu mirip dengan yang dibangun Musa di kaki Gunung Sinai, serta potongan situs pemujaan Anak Sapi Emas.

“Di dekat gunung, kami menemukan situs yang dipenuhi penggambaran orang-orang menyembah banteng dan sapi,” kata Mauro. “Yang benar-benar penting adalah petroblif ini terisolasi di daerah ini.”

Exit mobile version