Site icon Jernih.co

Guru-guru di Korsel Mendadak Belajar Politik, Takut Ditanya Siswa Apa Itu Darurat Militer

Siswa sekolah dasar di Hari School Hwasun, Propinsi Jeolla Sekatan, Rabu 4 Desember, mendengarkan penjelasan guru tentang darurat militer. Foto: Korea Herald

JERNIH — Di tengah kekacauan politik, menyusul pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-yeol, guru-guru di Korea Selatan (Korsel) mendadak belajar politik untuk tahu apa itu darurat militer.

“Pengetahuan kami soal darurat militer terbatas, hanya dari beberapa buku dan film,” kata seorang guru sekolah dasar di Suwon, Propinsi Gyeonggi yang memperkenalkan diri hanya dengan nama keluarga, yaitu Kang.

“Saya merasa tidak cukup memahaminya dan khawatir tak bisa menjelaskan jika siswa bertanya. Jadi, saya melakukan riset singkat lewat Internet sebelum berangkat kerja,” lanjutnya.

Rabu 4 Desember pagi, menurut Kang kepada situs Korea Herald, banyak guru ke forum daring untuk para pendidik — termasuk Indi School, platform daring untuk guru sekolah dasar di Korsel — untuk berbagi materi pendidikan, terutama soal darurat militer.

Para guru mendapatkan penjelasan lewat Power Point 24 Slide berjudul Prosedur Hukum untuk Menetapkan Darurat Miltier dan Pentingnya Pemisahan Kekuasaan. Slide ini secara menjelaskan definisi darurat militer di Korsel dan perlunya pembagian kekuasaan.

Kang mengatakan kekhawatirannya menjadi kenyataan. Banyak siswa, yang menonton berita di YouTube, mengajukan pertanyaan tentang darurat militer.

“Pagi ini saya mengajar darurat militer dan demokrasi sejak jam pelajaran pertama,” kata Kang.

Beberapa sekolah juga menyelenggarakan program terpisah tentang situasi yang dihadapi Korsel.

Jung Dae-hun, guru di Hari Forest School — sebuah sekolah alternatif di Hwasun, Propinsi Jeolla Selatan — mengatakan dia berangkat ke sekolah dengan membawa salinan Pembukaan Konstitusi Korsel dan koran ke kelasnya, untuk menjelaskan pernyataan darurat militer Presiden Yoon Suk-yeol kepada siswanya.

“Beberapa orang tua dan siswa meminta sesi tanya jawab singkat tentang pernyataan darurat militer,” katanya.

Menurut Jung, pengaruh media membuat siswa tertarik dengan apa yang terjadi di negaranya. “Tampaknya kejadian hari ini meningkatkan kesadaran mereka terhadap Konstitusi dan demokrasi,” kata Jung.

Exit mobile version