Hamas terus-menerus memperingatkan bahwa peningkatan serangan Israel dan invasi darat akan membahayakan nyawa para tawanan, dengan beberapa di antaranya telah terbunuh oleh bom Israel.
JERNIH – Sayap bersenjata Hamas telah merilis apa yang disebutnya sebagai ‘foto perpisahan’ dari 48 tawanan Israel yang ditahan di Gaza. Tentara Israel terus menghancurkan dan merebut pusat kota terbesar di daerah kantong yang terkepung itu.
Brigade Qassam mengunggah foto kompilasi daring Sabtu (20/9/2025), menunjukkan wajah semua tawanan yang masih hidup dan sudah meninggal, dengan masing-masing diberi judul ‘Ron Arad’ yang merujuk pada kapten angkatan udara Israel yang hilang di Lebanon pada 1986.
Pesawat F-4 Phantom milik Arad mengalami ledakan bom prematur saat menyerang Lebanon selatan. Pesawat itu ditangkap Gerakan Amal dan kemudian diserahkan kepada Hizbullah. Arad diyakini tewas, tetapi belum ada bukti konklusif mengenai nasibnya.
Gambar yang dirilis Hamas disertai dengan teks yang menyatakan: “Karena penolakan Netanyahu, dan penyerahan diri Zamir, sebuah gambar perpisahan saat operasi militer di Kota Gaza dimulai.”
Hal ini merujuk pada penolakan berulang kali Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap perjanjian apa pun dengan Hamas untuk mengakhiri perang genosida di Gaza. Selain itu serangan darat dan udara yang dipimpin oleh kepala tentara Israel Eyal Zamir makin meluas, meskipun ia secara terbuka menyatakan keberatan terhadap rencana “penaklukan” pemerintah atas Kota Gaza.
Pihak berwenang Israel mengatakan keyakinan sekitar 20 tawanan masih ditahan hidup-hidup di Gaza, sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperkirakan kurang dari 20 orang mungkin masih hidup. Trump dan Netanyahu berulang kali mengatakan mereka akan memulangkan semua tawanan, baik yang hidup maupun yang mati, dan “menghancurkan” Hamas.
Hamas terus-menerus memperingatkan bahwa peningkatan serangan Israel dan invasi darat akan membahayakan nyawa para tawanan, dengan beberapa di antaranya telah terbunuh oleh bom Israel. Kelompok bersenjata Palestina tersebut juga mengklaim bahwa para tawanan “tersebar di seluruh lingkungan” Kota Gaza.
Ancaman Hamas kemarin muncul beberapa jam sebelum ratusan ribu warga Israel diperkirakan kembali turun ke jalan di Tel Aviv dan kota-kota lain untuk mengecam pemerintah. Mereka menuntut kesepakatan segera serta komprehensif guna mengakhiri perang dan membawa pulang semua tawanan.
Awal bulan ini, Hamas merilis video dua tawanan Israel, sebuah langkah yang diambil sekitar sebulan setelah Hamas menyiarkan rekaman dua tawanan Israel kurus kering, salah satunya dikatakan terlihat menggali kuburnya sendiri.
Gambar-gambar tersebut memicu kemarahan di kalangan keluarga para tawanan, serta pejabat pemerintah Israel dan otoritas di AS dan sekutu Israel lainnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, setidaknya 65.208 warga Palestina telah tewas dan 166.271 lainnya terluka oleh Israel sejak dimulainya perang pada Oktober 2023. Sejak 18 Maret, ketika Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas, 12.653 orang telah tewas dan 54.230 lainnya terluka.
Saat Israel terus membuat daerah kantong itu kelaparan, sedikitnya empat pencari bantuan telah terbunuh dan 18 orang terluka selama satu hari terakhir, sehingga jumlah total pencari bantuan Palestina yang terbunuh menjadi 2.518 orang.
Puluhan orang lainnya tewas di Kota Gaza selama sehari terakhir, rumah-rumah diserang dan dihancurkan dan ribuan orang terpaksa mengungsi karena seluruh wilayah tersebut ditetapkan sebagai zona pertempuran oleh Israel.