Site icon Jernih.co

Marcos Terusir, Marcos Kembali

Ferdinand Marcos Sr dan Bongbong Marcos Jr, ayah dan anak, bercanda di Bandara Manila. Ferdinand Marcos Sr terusir dari Istana Malacanang, Februari 1986. Bongbong Macos Jr kembali ke Istana Malacang hari ini, 30 Juni 2022. Foto: CNN

JERNIH — Hari ini, 30 Juni 2022, Dinasti Marcos kembali ke Istana Malacanang setelah Ferdinand Marcos Jr — putra diktator terguling Ferdinand Marcos 36 tahun lalu — dilantik sebagai presiden.

Ia akan dilantik dan diambil sumpah hari ini di hadapan Hakim Alexandetr Gesmundo. Pelantikan berlangsung di Museum Nasional Filipina. Usai disumpah, Ferdinand Marcos Jr menuju Istana Malacanang untuk mengambil sumpah anggota kabinet.

Bongbong, demikian lelaki berusia 64 tahun itu dipanggil, pasti masih belum lupa bagaimana ayahnya meragukan kemampuannya di dunia politik dan menyebutnya pemalas. Ia juga masih ingat ketika lari dari Istana Malacanang lewat lorong rahasia — bersama ayah dan ibunya — untuk sampai ke helikopter yang membawanya ke Hawaii.

Marcos Sr tak sempat melihat Bongbong tumbuh menjadi lelaki yang kuat dan bekerja keras mengembalikan nama besar keluarga. Imelda Marcos sendirian memersiapkan Bongbong untuk kembali ke Malacanang.

Bongbong mengambil kendali dari Rodrigo Duterte dengan janji memberi Filipina kepemimpinan yang menyatukan. Dia akan menjabat sebagai presiden sampai 2028.

Sebagai pemimpin negara miskin, Bongbong diwarisi berbagai persoalan; efek melemahkan pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. Lainnya, luka perang melawan narkoba yang ditinggalkan Rodrigo Duterte.

“Tolong bantu saya. Apa yang akan kita lakukan akan sulit,” kata Bongbong dalam pidatonya baru-baru ini. “Dengan bantuan Anda dan kebersamaan, kita akan memberi Filipina kehidupan lebih baik. Kita akan benar-benar bersatu.”

Manila Times menulis Bongbong akan mengandalkan tahun-tahun panjangnya dalam politik dan kabinet yang dibentuknya, untuk dengan hati-hati mengarahkan Filipina ke kemajuan.

Ia yakin telah membentuk tim yang akan membantunya mewujudkan Filipina menjadi lebih baik dan lebih progresif.

“Saya percaya kami telah menemukan tim yang bagus dan dapat dipercaya, yang akan menyatukan kami, menciptakan dan merumuskan, serta mengubah ekonomi dalam negeri menjadi global,” kata Bongbong saat mengunjungi Cebu City, Selasa lalu.

“Itulah yang akan kita harapkan untuk negara ini,” lanjutnya.

Sampai saat ini Bongbong telah menunjuk lebih 20 individu yang akan memimpin departemen berbeda, termasuk klaster ekonomi. Klaster ini akan dipimpin Benjamin Diokno, gubernur Bank Sentral Filipina.

Menariknya, Diokno adalah sisa-sisa pemerintahan Duterte. Ia akan memimpin Depatemen Keuangan, yang diawasi langsung presiden.

Selain Diokno, Silvestre Bello III — juga orang di pemerintahan Rodrigo Duterte — akan memimpin Departemen Ketenakerjaan. Dua lainnya adalah sekretaris kabinet Karlo Nograles dan Menteri Kehakiman Menardo Guevarra.

Kita akan Bangkit Kembali

Bongbong, yang slogannya ‘Bersama kita akan bangkit kembali’, menempel pesan menggugah untuk menghidupkan kembali gagasan kebesaran Filipina.

Namun gagasan bangkit kembali mungkin bukan baru. Ferdinand Marcos Sr, ayah Bongbong, juga pernah berjanji akan membuat Filipina hebat kembali.

Selain mendorong persatuan, Bongbong berjanji menurunkan tarif listrik, menyediakan pasokan energi yang cukup, dan menurunkan harga beras.

Janji inilah, apalagi yang menyangkut perut rakyat, yang membuatnya dipilih banyak orang. Namun, apakah dia mampu melakukannya, hanya waktu yang bisa menjawab.

Mantan senator itu juga berjanji melanjutkan program Build, Build, Build, yang digagas Presiden Rodrigo Duterte, dengan prioritas infrastruktur digital.

Exit mobile version