Site icon Jernih.co

Hari Ini Jenazah Prof Abdul Malik Fadjar Akan Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Almarhum Prof Malik Fadjar pernah menjadi menteri agama, mendikbud, menko kesra, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden

JERNIH—Meninggalkan warga bangsa Indonesia yang sangat kehilangan, hari ini, Selasa (8/9), jenazah Prof Abdul Malik Fadjar, mantan menteri pendidikan, menteri agama, menko kesra dan anggota Wantinpres akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Perkembangan terakhir yang diterima Jernih.co, jam “J” penguburan masih menunggu konfirmasi Sekneg.

Prof Malik Fadjar meninggal dunia, Senin, 7 September 2020 pukul 19.00 di Jakarta. “Muhammadiyah, umat Islam, dan bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang banyak prestasi, berpikiran maju, bersahaja, dan melintasi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. Haedar mengatakan, almarhum pernah menjadi menteri agama, mendikbud, menko kesra, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden Jokowi yang pertama.

Keaktifan almarhum di Muhammadiyah pun tercatat gemilang. Pernah  menjadi wakil ketua PP Muhammadiyah 2000-2005, 2005-2010, serta 2010-2015. Pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah  Malang yang cukup lama hingga membawa universitas itu besar dan maju, sekaligus sebagai rektor UM Surakarta yang juga menorehkan kemajuan. “Pak Malik sebagai tokoh Muhammadiyah banyak mengayomi yang tua maupun muda,” kata Haedar.  “Saya banyak belajar dari almarhum.”

Dalam penilaian Haedar, almarhum Malik Fadjar adalah tokoh Muhammadiyah, umat Islam, dan bangsa yang bersahaja, gigih, penuh prestasi di bidang pendidikan, berpikiran maju, inklusif, dan diterima banyak pihak. “Kita kehilangan tokoh besar yang dimiliki bangsa ini. Beliau lebih banyak bekerja bangun pusat keunggulan dan membawa umat untuk maju ketimbang banyak bicara,” kata dia.

Sementara rekan satu organisasi kemasyarakatan dengan almarhum, Dien Syamsuddin, mengatakan, kepergian almarhum Malik fadjar adalah sebuah kehilangan yang besar bagi Muhammadiyah, umat Islam, dan Bangsa Indonesia.

“Kepergiannya ke hadirat Sang Pencipta adalah kehilangan besar bagi Muhammadiyah, dan tentu bagi umat Islam dan bangsa Indonesia,” kata Dien.  Dien yang lama berkiprah di Muhammadiyah itu mengenang Malik sebagai sosok pejuang Muhammadiyah. “Sebagian besar hidup almarhum diabdikan di Muhammadiyah. Pikiran-pikirannya juga banyak mewarnai langkah-langkah Muhammadiyah, khususnya dalam bidang pendidikan.” Dien berharap segala kiprah dan peran almarhum Malik fadjar  menjadi amal baginya.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Malik Fadjar. “Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Prof. Malik Fajar (mantan Menko Kesra, Mendiknas, Menag, Wantimpres) baru saja wafat sekitar jam 19.00 (Senin, 7/9/2020). Insyaallah husnul khatimah. Allahumma ighfir lahu war hamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu,” ujar Mahfud sebagaimana ia ciutkan di akun twitternya @mohmahfudmd.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak juga mengucapkan bela sungkawa. Dahnil mengatakan bahwa Malik adalah guru yanh baik. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun ..telah meninggal dunia Prof..H. A. Malik Fadjar, MSc (Mantan Menag, Memdikbud dan Menko Kesra). Di Jakarta. InsyaaAllah beliau husnul khotimah. Beliau guru yang baik,” ujar Dahnil, melalui twitter. [ ]

Exit mobile version