- Nima Rinji Sherpa mulai mendaki pada usia 16 tahun.
- Hari ini ia berada di puncak Shisha Pangma di Tibet.
JERNIH — “Hari ini, saya berdiri di puncak 8.000 meter ke-14. Saya mendedikasikan rekor dunia untuk proyek saya; #SherpaPower,” tulis Nima Rinji Sherpa di laman Facebook-nya sekitar enam jam lalu.
The Himalayan Times menulis Nima Rinji berdiri di puncak Shisha Pangma di Tibet, setinggi 8.027 meter, pada Rabu 9 Oktober pagi, untuk menyelesaikan misi menaklukan seluruh dari 14 puncak Pegunungan Himalaya.
Tashi Sherpa, ayah Nima Rinji, mengatakan; “Dia mencapai puncak pagi ini. Dia berlatih dengan baik dan saya yakin dia bisa melakukannya.”
Nima Rinji berusia 18 tahun, berasal dari Nepal, dan menjadi pendaki termuda di dunia yang menapai puncak ke-14..
Sebagai gambaran, Pegunungan Himalaya terdiri dari 14 puncak; Everest yang tertinggi dengan 8.849 meter. Lainnya; Makalu (8.485), Lhotse (8.516), Cho Oyu (8.188), Kangchenjunga (8.586), Dhaulagiri (8.167), Shishapangma (8.027), Manaslu (8.163), Annapurna (8.091), Broad Peak (8.051), Gasherbrum II (8.035), K2 (8.611), dan Nanga Parbat (8.125).
Mendaki 14 ketinggian 8.000 meter dianggap sebagai puncak aspirasi pendakian gunung. Pendaki melintasi ‘zona kematian’ ketika tidak ada oksigen cukup untuk menopang kehidupan manusia dalam waktu lama.
“Puncak ini bukan sekadar perjalanan pribadi saya, tetapi penghargaan bagi setiap Sherpa yang berani bermimpi melampaui batasan tradisional yang ditetapkan bagi kita,” tulis Nima Rinji di laman Facebook-nya. “Mendaki gunung lebih dari sekedar pekerjaan, tapi bukti kekuatan, ketahanan, dan gairah kita.”
Nima Rinji seorang Sherpa. Sebagai Sherpa, ia tidak asing dengan Himalaya. Ia juga berasal dari keluarga pendaki gunung pemegang rekor, yang kini menjalankan perusahaan ekspedisi pendakian terbesar di Nepal.
Rekor sebelumnya dipegang pendaki Nepal lainnya; Mingma Gyabu ‘David’ Sherpa. Ia melakukannya tahun 2019 pada usia 30 tahun.
Nima Rinji memulai pendakian di dataran tinggi pada usia 16 tahun. Ia mengawalinya dengan menaklukan Manaslu pada Agustus 2022. Juni 2004, ia mendaki puncak ke-13 yaitu Kanchenjunga yang merupakan puncak tertinggi ketiga di dunia.
“Ini momen membanggakan bagi Nepal,” kata Nima Nuru Sherpa, presiden Asosiasi Pendakian Gunung Nepal. “Nima Rinji mendobrak semua stereotip, dan keberhasilannya memberikan pesan bahwa tidak ada yang mustahil jika Anda memiliki tekad yang kuat.”
Pendaki Nepal biasanya suku Sherpa dari lembah-lembah di sekitar Everest. Mereka adalah tulang punggung industri pendakian Himalaya.
Mereka membawa sebagian besar peralatan dan makanan, memperbaiki tali, dan tangga, untuk para pendaki dari seluruh dunia.
Sekian lama, entah berapa dekade, orang Sherpa silih berganti mengantar pendaki asing ke puncak-puncak Himalaya. Perlahan-lahan, peran mereka mulai diakui atas hak mereka sendiri.
Tahun 2021, sekelompok pendaki Nepal melakukan pendakian musim dingin pertama di K2 — populer dengan sebutan gunung buas — di Pakistan setinggi 8.611 meter.