Site icon Jernih.co

Hari Orgasme Internasional? Berikut 10 Fakta yang Mungkin Anda tak Suka

JERNIH — Mungkin kedengarannya aneh, tapi sejumlah negara; Inggris, Australia, AS, dan Kanada, setiap tahun merayakan Hari Orgasme Internasional.

Ini bukan perayaan populer. Tidak ada festival atau parade pada hari itu. Akibatnya, informasi tentang perayaan Hari Orgasme Internasional relatif tidak bergema.

Euronews menulis ada dua Hari Orgasme Internasional; pria dan wanita. Hari Orgasme Internasional Pria diperingati setiap 31 Juli, dan Hari Orgasme Internasional Wanita dirayakan 8 Agustus.

Tidak ada yang tahu mengapa ada perayaan berbeda untuk orgasme. Mungkin karena pria dan wanita tidak selalu sama-sama mencapai kenikmatan seksual saat bersenggama.

Peringatan dipenuhi lelucon di berbagai media sosial, serta penegasan bahwa tujuan peringatan adalah mendobrak tabu dan merendahkan di masyarakat. Padahal, menyadari kenikmatan orgasme sangat penting bagi kesehatan.

Orgasme menghilangkan stres, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi rasa sakit radang sendi, membantu individu untuk fokus, dan menjaga hubungan tetap berkembang.

Berikut 10 fakta yang mungkin tidak Anda suka tentang Hari Orgasme Internasional.

  1. Berasal dari Yunani

Orgasme adalah kata dalam Bahasa Yunani, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris excitement, atau kegembiraan. Arti lainnya adalah swelling (pembengkakan) dan spot on (tepat).

  1. Orgasme Sebagai Obat Segala Penyakit

Pada abad ke-8 SM, Homer menulis tentang Melampus — seorang penyembuh Argonaut dalam mitologi Yunani yang merawat wanita karena mengidap sejenis kegilaan. Melampus sampai pada kesimpulan bahwa perawan itu menghadapi masalah kurang organsme.

Melampus mendorong pria muda yang kuat untuk berhubungan seks dengan wanita itu. Hubungan seks teratur membuat wanita itu sembuh dari kegilaan dan hidup normal.

Teks Homer ini mendahului catatan medis Belanda yang diterbitkan tahun 1653, yang menginstruksikan bidan perawan pasien histeris menggunakan minyak untuk memijat alat kelamin dengan satu jari dari dalam vagina. Cara itu membuat pasien wanita terangsang hingga paroxysm atau ekspresi emosi tertentu.

  1. Pengangkatan

Deskripsi tertulis tentang orgasme wanita berasal dari seorang biarawati abad ke-12 bernama Hildegard dari Bingen. Ia seorang polymath terkenal dengan komposisi musik, khotbah, dan tulisannya tentang gender, kedokteran, dan teologi.

Hildegard dikirim ke Biara Benediktin, salah satu ordo dalam Katolik, pada usia delapan tahun. Ia berkembang menjadi seorang penulis produktif dan orang pertama dalam sejarah yang menggambarkan orgasme wanita.

Ia menulis; “Ketika seorang wanita bercinta dengan pria, perasaan panas di otak — yang membawa kenikmatan indria — mengkomunikasikan rasa kenikmatan itu selama tindakan dan memunculkan pancaran benih laki-laki.”

Ketika benih itu jatuh ke tempatnya, panas yang kuat turun dari otaknya menarik benih itu ke dirinya sendiri dan menahannya. Segera alat kelamin wanita itu berkontraksi. Semua bagian yang siap terbuka selama masa menstruasi kini menjadi dekat, dan dengan cara yang sama seperti orang yang kuat dapat memegang sesuatu yang tertutup di genggamannya.

  1. Keadaan Transedensi

Literatur Prancis mengenal apa yang disebut la petite mort, atau kematian kecil. Ini adalah ungkapan yang berarti kehilangan atau melamahnya kesadaran secara singkat. Dalam bahasa modern, istilah ini merujuk pada sensasi pasca orgasme yang disamakan dengan kematian.

Penggunaan pertama istilah ini dengan pembuktian terjadi tahun 1882, ketika peneliti menemukan beberapa orang mengalami ketidak-sadaran pasca-orgasme. Lebih luas lagi la petite mort merujuk pada pelepasan spiritual yang muncul dengan orgasme atau periode transedensi singkat sebagai akibat pengeluaran ‘kekuatan hidup’

Kritikus sastra Roland Barthes berbicara tentang la petite mort sebagai tujuan utama membaca sastra, perasaan yang harus didapat seseorang ketika menemukan karya yang hebat.

  1. Manipulator, Vibrator

Tahun 1869, seorang dokter AS bernama George Taylor menemukan manipulator atau vibrator bertenaga uap dengan menempati mekanisme yang menempati seluruh ruang. Nggak praktis banget.

Akibatnya, vibrator manual pertama baru dijual di AS tahun 1900. Rupanya, pengguna harus memutar dengan tangan terlebih dulu, seperti mengocok telur di baskom.

  1. Titik ‘G’

Yang disebut titik G itu ada. Nama ini berasal dari peneliti bernama Ernest Grafenberg, yang kali pertama menulis tentang G-spot pada tahun 1950-an.

Mengacu pada zona sangat sensitif seksual, Grafenberg menulis sebuah studi tahun 1950-an — dan diterbitkan dalam The International Journal of Sexology — bahwa dinding anterior vagina di sepanjang uretra adalah zona erotogenik berbeda yang harus lebih diperhitungkan dalam perawatan.

  1. Orgasme Wanita Pertama di Film

Selama masa kejayaannya di tahun 1940 dan 1950-an, bintang Hollywood Hedy Lamarr pernah dianggap sebagai salah satu wanita paling menarik dalam industri hiburan AS. Ia juga disebut-sebut sebagai wanita tercantik di dunia.

Dia adalah penemu otodidak yang mengembangkan teknologi lompat spektrum, yang mengarah pada pengembangan GPS, Bluetooth, dan Wi-Fi, yang aman. Ia model untuk Putri Salju Disney, menginspirasi DC Comics Catwoman, dan menimbulkan kontroversi dengan melakukan salah satu orgasme pertama di layar lebar.

Ketika berusia 19 tahun dan tinggal di Wina, Lamarr membintangi drama romantis kontroversial Gustav Machaty Ectassy (1933). Di film itu dia menampilkan orgasme wanita pertama di film non-pornografi. Eropa heboh. Friedrich Mandi, suami Lamarr, berusaha membeli semuruh copy film itu.

  1. Lebih Cepat dari Usain Bolt

Usain Bolt itu manusia tercepat di dunia, yang mampu melepas 44,7 kilometer per jam. Namun, Usain Bolt tidak lebih cepat dari ejakulasi yang mencapai kecepatan 45 kilometer per jam.

  1. Tipuan dalam Film Porno

Film porno menggunakan beberapa zat untuk menipu penontonnya. Mulai dari semen palsu, sabun tangan, pembersih wajah, susu kental, campuran putih telur, yogurt, tepung jagung dan air, atau campuran Pina Colada.

  1. Rekor Orgasme Wanita

Menurut penelitian yang dilakukan dokter dari Pusat Kajian Perkawinan dan Seksual di California, seorang wanita mengalami 134 orgasme dalam satu jam — paling banyak yang pernah didokumentasikan. Jadi, perempuan itu orgasme setiap 2,2 menit.

Bandingkan dengan rekor orgasme pria, yang hanya 16 kali dalam satu jam. Angka mencengangkan ini terkait dengan fenomena yang didefinisikan sebagai expanded sexual response (ESR), yaitu mampu mencapai orgasme tanah lama, berkepanjangan, berulang, berkelanjutan, lebin intens daripada pola orgasme klasik yang tercatat dalam literatur.

Sebagai bonus, seorang wanita yang menghadiri konser LA Philharmonic Orchestra di Walt Disney Concert Hall mengalami orgasme berkelanjutan selama pertunjukan.

Ini terjadi saat orkestra memainkan Symphony No 5 karya Pyotr Ilyich Tchaikovsky. Namun ini bukan yang pertama, sebab ada klaim bahwa not tertentu dapat menyebabkan orgasme.

Exit mobile version