“Pencapaiannya tentu tidak dapat semaksimal pembinaan intensif seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Untuk itu, PB FORKI benar-benar menyiapkan konsep baru sebagai pedoman dalam pertandingan, Pelatnas dan Perwasitan sesuai protokol kesehatan”
JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19, semua cabang olahraga harus beradaptasi dengan kebiasaan baru agar aman dari infeksi. Oleh sebab itu, Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) harus menyiapkan program kerja yang sesuai dengan protokol kesehatan, sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah.
Demikian dikatakan Panglima TNI yang juga Ketua Umum PB FORKI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menerima audiensi Sekretariat Jenderal (Sekjen) PB FORKI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Dilansir Puspen TNI di Jakarta, Rabu (12/8/2020), Hadi Tjahjanto menjelaskan, situasi saat ini menjadi tantangan baru yang harus disikapi dengan bijak, agar tujuan dari pembinaan yang telah dilakukan selama ini dapat dicapai.
“Pencapaiannya tentu tidak dapat semaksimal pembinaan intensif seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Untuk itu, PB FORKI benar-benar menyiapkan konsep baru sebagai pedoman dalam pertandingan, Pelatnas dan Perwasitan sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.
Ia mengapresiasi, rencana Kejurnas Karate yang mempertandingkan materi KATA, karena memiliki risiko rendah penularan Covid-19 dibandingkan materi KUMITE yang mengharuskan kontak fisik.
Terkait mundurnya jadwal Olimpiade Tokyo tahun 2021 dan Sea Games di tahun yang sama, lanjut Hadi, harus dijadikan momentum untuk mempersiapkan atlet-atlet senior dalam Pelatnas jangka panjang.
Disamping itu, perlu juga menyiapkan Pelatnas bagi atlet-atlet junior sesuai kalender terbaru dari WKF yang mundur di tahun 2021. Tentunya rencana tersebut harus disusun secara terperinci, termasuk harus dilakukan swab test kepada seluruh peserta sebelum kegiatan, isolasi selama kegiatan, serta bagaimana dukungan terhadap atlet, pelatih, wasit dan offisial selama kegiatan.
Ia berharap, semua Program Kerja PB FORKI dapat dilaksanakan dengan melakukan adaptasi kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan.
“Saat ini, menjaga kesehatan atlet menjadi prioritas utama agar Pelatnas dapat berjalan secara efektif,” ujar dia.
“Walaupun lebih sulit, pelatihan di tiap daerah dapat memanfaatkan teknologi. Pelatih dan atlet di daerah, saat dan sesudah latihan dapat mengevaluasi teknik melalui video streaming ataupun rekaman video,” Hadi menambahkan.
Senada, Sekjen PB FORKI, Raja Sapta Ervian, menyampaikan rencana Program Kerja FORKI yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 dan persiapan FORKI menghadapi Olimpiade dan Sea Games.
Sapta menjelaskan, beberapa program FORKI mengalami penundaan terkait dengan adanya Pandemi Covid-19, di antaranya Kejurnas Karate tahunan dan Olimpiade Tokyo tahun 2021 serta Sea Games di tahun yang sama. [Fan]