Site icon Jernih.co

Ini Kabar Terakhir Vaksin Merah Putih dari Enam Institusi Berbeda

Indonesia tetap perlu memiliki vaksin sendiri untuk mengantisipasi kebutuhan vaksin pada waktu yang akan datang.

JERNIH-Lama tak terdengar perkembangannya Vaksin Merah Putih, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro memberi kabar baru bahwa diperkirakan pemberian izin darurat dan produksi massal vaksin Covid-19 Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) dengan platform adenovirus ditargetkan pada September 2021.

Sedangkan Vaksin Merah Putih dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan platform protein rekombinan baru dapat dilakukan Januari 2022.

“Uji klinis dan pengolahan akan menjadi kecepatan dari BioFarma yang didukung oleh Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Tugas kami adalah secepat mungkin memberikan bibit vaksin kepada PT Bio Farma,” kata Bambang pada Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI dengan agenda Program Kerja Tahun 2021, pada hari Selasa (19/1/2021).

Bambang juga menjelaskan, Selain PT Bio Farma pihaknya berusaha menggandeng perusahaan swasta yang dapat membantu mempercepat lahirnya vaksin tersebut.

Saat ini Indonesia sudah membeli vaksin dari beberapa Negara, namun Vaksin Merah Putih tetap diperlukan. Adapun pertimbangannyaantara lain, karena belum ada yang mengetahui seberapa lama daya tahan tubuh virus setelah divaksin.

Jika daya tahan tubuh sudah hilang tetapi virus Covid-19 masih ada maka perlu dilakukan re-vaksinasi. Indonesia tetap perlu kemandirian untuk mengantisipasi kebutuhan vaksin tersebut.

Hal lain yang menjadi pertimbangan pembuatan Vaksin Merah Putih adalah adanya kemungkinan mutasi dari virus Covid-19. Sehingga Indonesia pada saat hal tersebut terjadi telah memiliki vaksin meskipun hingga saat ini belum diketahui apakah mutasi di masa depan mengharuskan perubahan komposisi vaksin tersebut.

Dengan pertimbangan tersebut maka pengembangan Vaksin Merah Putih akan tetap didorong sehingga diharapkan mampu mengatasi kedua hal tersebut.

Bambang juga menyampaikan perkembangan dari enam institusi yang tengah mengembangkan Vaksin Merah Putih COVID-19 dengan platform yang berbeda-beda;

  1. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diperkirakan pada bulan Maret 2021 bibit vaksin sudah dapat diberikan kepada PT Biofarma untuk selanjutnya dilakukan uji klinis.
  1. LIPI diperkirakan bulan Mei 2021 sudah dilakukan pengolahan data, pelaporan dan draf paten.
  2. Universitas Indonesia diperkirakan pertengahan tahun 2021 sudah mulai membuat Sel CHO (sel mamalia).
  3. Institut Teknologi Bandung (ITB) diperkirakan pada Desember 2021 masuk kepada uji imunogenisitas (uji pre klinis) pada hewan mencit.
  4. Universitas Airlangga (Unair) diharapkan pada Februari 2020 baru akan dilakukan produksi synthetic adenovirus, uji klinik pertengahan dan akhir 2021 produksi..
  5. Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2021 masih dalam tahapan riset laboratorium. (tvl)

Exit mobile version