Pada saat musim dingin orang cenderung kumpul diruangan menggunakan pemanas dan dalam ruangan tertutup.
JERNIH-Beberapa negara di daratan eropa mulai menerapkan lockdown lagi. Tercatat Inggris, Belgia dan beberapa negaa di daratan Eropa dikabarkan memasuki gelombang kedua Covid-19. Bahkan negara-negara di benua Amerika telah memasuki gelombang ketiga Covid-19.
Menurut Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban terjadinya gelombang kedua Covid-19 di sebagian besar wilayah Eropa dan Amerika, disebabkan berlangsungnya musim dingin di benua tersebut.
“Kenapa kasus Covid-19 di sebagian wilayah Eropa naik dan bahkan mengalami gelombang kedua? Rupanya karena mereka mengalami musim dingin,” kata Zubairi dalam diskusi Kupas Tuntas Seputar Vaksin dan Imunisasi di Adaptasi Kebiasaan Baru secara virtual, Sabtu (7/11/2020).
Zubairi juga menjelaskan, bawah mengatakan bahwa sebagian besar orang akan berada di dalam ruangan yang menggunakan pemanas ruangan, pada saat musim dingin sehingga terjadi kenaikan Covid-19 pada musim dingin.
“Karena musim dingin ini sudah banyak orang ada di dalam ruangan, di dalam rumah yang pakai pemanas ruangan di dalam rumah. Apalagi yang pakai pemanasan ditutup, dikunci itu justru cenderung peningkatannya lebih cepat,” kata Zubairi.
Saat ini, kata Zubairi, di Amerika dilaporkan sekitar 70 ribu kasus per hari. Sementara di wilayah Eropa kenaikan kasus Covid-19 per hari lebih dari 100 ribu kasus.
“Untuk diketahui Eropa itu sudah jauh di atas 100.000 kasus perhari peningkatannya. Amerika saat ini sekitar 70 ribuan,”.
Bahkan beberapa beberapa negara telah menerapkan lockdown. Dalam aturan WHO jika positivity rate melebihi dari target WHO yakni lebih 5%, maka harus lockdown.
“Dan jika positivity dibawah 5% menjadi prasyarat untuk membuka Lockdown,” kata Zubairi. (tvl)