Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membeberkan angka positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 di sembilan klaster rumah ibadah mencapai 10 hingga 74 persen.
JAKARTA-Satgas penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak sembilan rumah ibadah di DKI Jakarta menjadi klaster baru Covid-9. Data tersebut disampaikan per hari Rabu (29/7/2020).
“Ternyata kita menemukan di DKI Jakarta ada 9 klaster dengan total 114 kasus,” kata tim pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah dalam siaran YouTube BNPB, Rabu (29/7/2020).
“Ada di gereja tiga klaster, di masjid juga ada, asrama pendeta juga ada, pesantren juga ada, dan tahlilan ini satu klaster tapi menyebar ke 29 orang,”.
Munculnya sembilan klaster Covid-19 dari rumah ibadah menjadi perhatian seluruh masyarakat mengingat menjadi tingginya resiko paparan virus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta bahkan juga di berbagai tempat di Indonesia.
Untuk itu Satgas meminta agar protokol kesehatan diperketat lagi untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Pengetatan protocol kesehatan bukan hanya pada tempat ibadah namun juga pada kegiatan-kegiatan sosial yang dihadiri banyak orang.
“Misalnya ada kegiatan sosial berkumpul bersama entah, misalnya, arisan, kumpul ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), atau pengajian tahlilan tetap perhatikan protokol kesehatan diterapkan,” kata Dewi memberi contoh kegiatan sosial yang dimaksud.
Dewi juga berharap agar warga tidak lengah meski di wilayahnya tidak ada yang terinfeksi Covid-19.
“Jangan sampai lengah karena tadi sudah buktinya kok dari satu klaster bisa menyebar ke banyak kasus,”.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat sembilan klaster terkait dengan tempat ibadah di DKI Jakarta, sebagai berikut:
- Asrama Pendeta: 1 klaster dengan 41 kasus positif
- Tahlilan: 1 klaster dengan 29 kasus positif
- Gereja: 3 klaster dengan 29 kasus positif
- Masjid: 3 klaster dengan 11 kasus positif
- Pesantren: 1 klaster dengan 4 kasus positif
(tvl)