Dewan Kehormatan Partai menilai mereka terbukti melakukan perbuatan tingkah laku buruk yang merugikan Partai Demokrat
JERNIH-Akhirnya Partai Demokrat (PD) benar-benar memecat kader partai yang selama ini diduga terlibat kudeta terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Untuk tahap pertama, sebanyak tujuh orang kader Partai Demokrat dipecat oleh Dewan Kehormatan Partai.
“Pemecatan terhadap tujuh kader yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan Partai. Gelombang pertama tujuh orang,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/2/2021).
“Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan,” kata Andi yang menyatakan dirinya mendukung keputusan yang telah diambil Dewan Kehormatan Partai karena mereka dinilai mencoreng partai.
Adapun sanksi pemberhentian itu diberikan kepada Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya. Semuanya diberhentikan secara tidak hormat.
Keenam orang tersebut terbukti melakukan perbuatan tingkah laku buruk yang merugikan Partai Demokrat dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan, menyebarluaskan kabar bohong.
Dewan Kehormatan Partai menilai mereka juga terbukti memfitnah serta menyebarkan hoax dengan menyampaikan kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat Pusat dan Daerah, baik secara langsung (bertatap muka) maupun tidak langsung (melalui komunikasi telepon) bahwa Partai Demokrat dinilai gagal.
Pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat juga dijatuhkan pada Marzuki Alie, karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat.
Marzuki Alie dinilai bersalah melakukan tingkah laku buruk dengan tindakan dan ucapannya yakni menyatakan secara terbuka di media massa dengan maksud agar diketahui publik secara luas tentang kebencian dan permusuhan kepada Partai Demokrat, terkait organisasi, kepemimpinan dan kepengurusan yang sah, sehingga mengganggu kehormatan dan integritas, serta kewibawaan Partai Demokrat.
Sementara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa partainya tidak dijual dan tidak bisa dibeli oleh siapa pun.
SBY bahkan dengan tegas mengancam akan mengusir kader tersebut, jika ada kader yang terbukti melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat, ia tegas akan mengusirnya.
“Segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai EO (event organizer) hadapi dengan sikap yang tegas, usir orang-orang itu,”.
SBY juga mengingatkan pada pengurus Demokrat, meski pihaknya disebut sering mendapatkan ketidakadilan, agar dalam mengeluarkan kadernya yang terbukti hendak melakukan aksi tetap menjunjung kontistusi dan hukum.
“Meskipun sering tidak mudah mendapatkan keadilan, tetaplah kita menjadi pihak yang menghormati konstitusi hukum dan tatanan yang berlaku,”.
Sebelumnya, seluruh Ketua DPD Partai Demokrat yang berjumlah 34 orang se-Indonesia kompak melakukan deklarasi dan meminta DPP dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memecat segelintir kader yang berupaya mengambil alih kepemimpinan dan berkonspirasi bersama pihak eksternal.
“Bertekad untuk melawan para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, termasuk meminta DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan Ni’matullah didampingi seluruh ketua DPD dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (25/2/2021). (tvl)