- Masih ada 78 jam untuk menghindari perang, dan semua upaya sedang dilakukan.
- Segalanya berada di tangan Vladimir Putin, tapi Barat juga harus memberinya jalan keluar dari rasa malu.
JERNIH — Ukraina di ambang perang dengan Rusia, kendati semua pihak masih terus mencoba menghindari pertumpahan darah di negara bekas Uni Soviet itu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba, misalnya, menyerukan pertemuan dengan Rusia dan anggota kunci kelompok pertahanan Eropa.
Sejauh ini, menurut Kuleba, Moskwa mengabaikan semua permintaan formal untuk memvalidasi kehadiran pasukannya di perbatasan. Rusia terus menyangkal tuduhan Barat bahwa mereka akan menyerang Ukraina, sambil meminta NATO menolak permintaan Kiev menjadi anggotanya.
Editor Pertahanan dan Keamanan The Mirror mengidentifikasi lima pertanyana kunci tentang situasi yang sedang berlangsung di Ukraina.
Mengapa Barat berpikir Vladimir Putin akan Menyerang Ukarina?
Argumen terbesar yang menentang gagasan sernagan adalah hampir tidak mungkin melihat apa yang akan diperoleh Putin dari dirinya. Sebab, menyerang Ukraina adalah merugikan Putin dan Rusia, terutama dalam hal nyawa pasukan, uang, dan reputasi global.
Tentu saja, mungkin setelah berbulan-bulan menaklukan Ukraina di Donbas dan bertemu tentara lokal dan warga bersenjata, sulit membayang Rusia menginvasi negara yang dipertahankan seluruh rakyatnya.
Meski demikian intelejen Barat percaya serangan Rusia sangat mungkin terjadi. Sebab, pergerakan pasukan dan mesin perang menuju Ukraina mencerminkan perencanaan pra-invasi.
Putin tidak membutuhkan helikopter serang di dekat perbatasan Ukraina untuk berolahraga. Ia juga tidak tubuh sedemikian artileri dan tank, serta memobilisasi 250 ribu pasukan, hanya untuk main-main.
Pergerakan pasukan itu menelan miliaran rubel. Jadi, jangan salahkan Barat jika terus-menerus mengatakan Rusia akan menyerang Ukraina.
Bentuk Serangan Apa yang akan Diambil Rusia?
Selama sekian pekan pers diberi tahu bahwa invasi parsial mungkin akan terjadi di timur Ukraina. Invasi bertujuan membentuk jembatan darat antara Krimea dan Donbas, tempat separatis Rusia memerangi Ukraina.
Sumber-sumber militer senior percaya itu sangat mungkin, mengingat banyaknya jumlah pasukan dan material yang dikerahkan Putin pada pembangunan ini. Rusia sangat ingin mencapai Kiev.
Moskwa bisa menyerang Rusia dari Belarusia di utara, timur, dan dari laut, dan mencapai Kiev dalam 72 jam . Namun mereka tahu pasukan Ukraina dipersenjatai dengan rudal pembunuh tank, dan akan bertempur dengan motivasi luar biasa.
Ukraina berniat membiarkan Rusia masuk dan menyerangnya dengan gaya gerilya yang ganas, menjepit dan menghancurkan jalur pasokan, dengan tujuan menjatuhkan moral lawan.
Jika tank Rusia sampai ke Kiev, Ukraina akan memaksa perang kota berbulan-bulan. Rusia dipastikan tidak tahan menghadapi perlawanan dalam waktu lama.
Doktrin militer Moskwa adalah tentang kecepatan dan menghindari target besar seperti kota. Namun mereka dapat dengan mudah terputus. Inilah yang membuat Putin masih terus melakukan persiapan.
Situasi akan menjadi sangat buruk bagi Putin jika kantong mayat dalam jumlah ribuan dikirim ke Rusia. Atau, Putin menggelar invasi parsial untuk meminimalkan korban jiwa.
Kapan Invasi akan Terjadi?
CIA percaya invasi terjadi Rabu 16 Februari. Jadi, masih ada dua hari untuk warga asing meninggalkan Ukraina.
Namun, Putin adalah ahli strategi. Semua ini bisa menjadi demonstrasi brinkmanship terbesar yang perh ada, jika dia ditawarkan kesempatan menyelamatkan muka.
Mungkin Putin hanya memperoleh kemenangan kecil, atau keuntungan apa saja, kemudian menarik pasukannya. Semua ini menjadi tidak mungkin jika Putin tidak ingin terlihat lemah di negaranya.
Putin bukan orang yang peduli dengan apa yang dipikirkan Barat tentang dirinya. Putin hanya peduli dengan apa yang orang Rusia pikirkan tentang dirinya. Putin membutuhkan kemenangan, dengan biaya dan konsekuensi sesedikit mungkin.
Bagi Putin, sangat sulit melihat jalan keluar tanpa memberi lampu hijau untuk invasi.
Bagaimana Menghindari Perang?
Hanya ada satu orang yang perlu dibujuk, yaitu Putin. Dia harus ditawari jalan keluar dari sudut tempat dia mndur.
NATO tidak akan menyerah pada desakan Rusia untuk mengendalikan Ukraina, dan mengekang keinginan Kiev bergabung dengan NATO. Sehingga, terlalu tinggi harga yang harus dibayar untuk menghindari perang di Ukraina.
Masih mungkin untuk menghindari perang, jika Barat memberi Putin sesuatu untuk menyelamatkan muka. Namun apakah itu cukup? Jawabannya tersedia beberapa jam dari sekarang.