- NIS, intelejen Korsel, tidak melihat adanya impor obat ke klinik yang merawat Kim Jong-un.
- Kim Jong-un sakit, tapi harus rapat berjam-jam.
JERNIH — Kim Byung-kee, anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) yang diberi pengarahan oleh agen Badan Intelejen Korsel (NIS), mengatakan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kehilangan berat badan sekitar 20 kilogram.
Menurut Kim Byung-kee, Kim Jong-un tidak sehat tapi masih mengadakan pertemuan berjam-jam. “Jika ada kelainan pada kesehatannya, seharusnya ada tanda-tanda impor obat ke klinik yang bertanggung jawab atas kesehatan Kim Jong-un,” kata Byung-kee.
Namun, masih menurut Byung-kee, impor obat-obatan itu tidak terdeteksi. Ia juga melihat tidak ada yang aneh dari cara berjalan Kim Jong-un.
November lalu, mata-mata Korsel memperkirakan Kim Jong-un memiliki berat badan sekitar 140 kilogram. Kali ini mata-mata Korsel tidak lagi membuat perkiraan itu.
Penurunan berat bada Kim Jong-un dilacak agen mata-mata sebagai indikasi kesehatan sang pemimpin. Keluarga Kim Jong-un diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
Han Tae-keung, anggota parlemen Korsel lainnya, mengatakan tidak ada bukti Kim Jong-un menggunakan vaksin Covid-19.
Sepanjang Mei 2021, Kim Jong-un — saat ini berusia 37 tahun — tidak terlihat di depan publik. Ketika tampil di depan publik dalam sebuah video Juni lalu, Kim Jong-un tampak kurus.
Media resmi Korut sempat merilis berita kesedihan warga melihat Kim Jong-un yang tampak kurus.
Pandemi dan sanksi internasional membuat ekonomi Korut tidak tubuh tahun ini. Kabar tentang warga kesulitan pangan hampir selalu muncul. Kim Jong-un, dalam rapat politbiro Partai Pekerja Korea, juga sempat mengakui kegagalan panen yang dialami negaranya.