Site icon Jernih.co

Interpol Ingatkan Ancaman Jaringan Kriminal Targetkan Vaksin Covid-19

Ilustrasi/Getty Images

JERNIH – Interpol memberi peringatan bahwa vaksin virus corona dapat menjadi target jaringan kriminal terorganisir yang dapat menjual dosis vaksin Covid-19 palsu hingga suntikan palsu.

Interpol mengatakan pihaknya memperingatkan penegak hukum di 194 negara anggotanya tentang ancaman itu. Badan tersebut memperingatkan vaksin dapat terancam baik secara fisik maupun online, lapor Reuters.

“Ketika pemerintah bersiap untuk meluncurkan vaksin, organisasi kriminal berencana untuk menyusup atau mengganggu rantai pasokan,” kata Sekretaris Jenderal Interpol Juergen Stock, seperti dikutip Fox News, Kamis (3/12/2020). “Jaringan kriminal juga akan menargetkan anggota masyarakat yang tidak menaruh curiga melalui situs web palsu dan pengobatan palsu, yang dapat menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan mereka, bahkan nyawa mereka.”

Peringatan itu muncul ketika pembuat obat Pfizer dan BioNTech mengumumkan kemarin bahwa mereka memenangkan izin untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 di Inggris. Langkah tersebut memungkinkan Inggris menjadi salah satu negara pertama yang mulai memvaksinasi penduduknya.

“Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan,” kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris dalam sebuah pernyataan. National Health Service (NHS) memiliki pengalaman puluhan tahun dalam memberikan program vaksinasi skala besar dan akan mulai melakukan persiapan ekstensif untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada semua yang memenuhi syarat untuk vaksinasi.

Di AS, vaksin dua suntikan sedang ditinjau oleh Food and Drug Administration (FDA) dan otorisasi serupa bisa keluar akhir bulan ini. Vaksin tersebut kemudian dapat diluncurkan pada akhir tahun.

Sementara itu, penyelidik Keamanan Dalam Negeri saat ini bekerja dengan Pfizer, Moderna, dan lusinan perusahaan obat lain berlomba untuk menyelesaikan dan mendistribusikan vaksin serta perawatan untuk virus tersebut, sekaligus mempersiapkan terjadinya kemungkinan penipuan di Amerika di masa yang akan datang.

“Kami semua sangat senang dengan potensi vaksin dan perawatannya,” kata Steve Francis, Asisten Direktur Investigasi Perdagangan Global pada Investigasi Keamanan Dalam Negeri. “Tapi saya juga memperingatkan terhadap organisasi kriminal dan individu yang akan mencoba mengeksploitasi publik Amerika.”

Virus corona telah memicu serangkaian kegiatan kriminal tahun ini, termasuk alat pelindung diri palsu, pengobatan palsu, dan skema pemerasan.

Hingga kemarin, virus tersebut telah menginfeksi setidaknya 63.938.037 orang di seluruh dunia, mengakibatkan kematian lebih dari 1.481.750, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. [*]

Exit mobile version