Site icon Jernih.co

IPO Ramal Empat Menteri Ini Akan Dicopot Jokowi

Direktur Lembaga Survei IPO, Dedi Kurnia Syah

Dedi menilai, keluarnya Lutfhi dari cabinet memang berkaitan dengan kinerjanya yang tak kunjung moncer. Lutfhi dianggap tidak mampu mengawal proses perdagangan nasional yang ujungnya berdampak kepada kesejahteraan masyarakat banyak.

JERNIH–Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memprediksi beberapa pembantu Presiden Joko Widodo di kabinet akan diganti. Dedi mengatakan, penggantian itu tersebut tidak sekadar karena kinerja yang buruk. Menteri perdagangan, M. Lutfhi, termasuk salah seorang menteri cabinet saat ini yang diprediksi Dedi akan keluar dari tim.

Dedi menilai, keluarnya Lutfhi dari cabinet memang berkaitan dengan kinerjanya yang tak kunjung moncer. Lutfhi dianggap tidak mampu mengawal proses perdagangan nasional yang ujungnya berdampak kepada kesejahteraan masyarakat banyak.

“Mendag ini urusannya memang soal kinerja. Ia layak diganti karena kegagalannya mengawal perdagangan nasional yang berimbas langsung kepada publik,” kata Dedi. Sebagaimana diketahui, dalam persoalan besar seperti kenaikan harga minyak goreng yang menyengsarakan rakyat, Mendag Lutfhi relatif tidak berdaya untuk melakukan gebrakan apa pun yang menguntungkan rakyat banyak. Pernyataan terakhir Lutfhi yang viral baru-baru ini soal kenaikan harga cabai, misalnya, sang Menteri justru hanya menegaskan bahwa pada saatnya harga akan turun.

“Suatu ketika nanti akan balik lagi. Kan kemarin juga (harganya) Rp60.000, gitu lho,” kata Lutfi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pekan lalu.

Menteri-menteri lainnya yang juga memiliki rapor kinerja yang jeblok di mata Dedi adalah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri ATR/BPN,  Sofyan Djalil.

Namun Dedi juga mengatakan, pada reshuffle kali ini tidak hanya soal kinerja buruk yang menjadi alasan.  Pegiat lembaga survey sekaligus pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu pun melihat ada hal lain. Misalnya, karena bergabungnya partai politik ke sisi pemerintah yang juga perlu mendapatkan pengakuan dan akomodasi di cabinet. “Artinya, ada juga menteri-menteri yang sudah dianggap cukup sudah bergabung bersama pemerintah. Sudah diakomodasi, dan dianggap selesai, ”kata Dedi. Di sini urusan akomodasi politik menjadi pertimbangan. Ia melihat Menteri pertanian, Menteri ATR/BPN, termasuk di sisi tersebut.

Dedi juga mengingatkan bahwa dalam perombakan cabinet ini, urusan tidak sepenuhnya berada di tangan Presiden Jokowi.

Menurut dia, meski Jokowi memiliki hak prerogatif, situasi hari ini lebih memungkinkan perombakan merupakan sebuah keputusan kolektif bersama partai-partai koalisi pemerintah, terutama PDIP. [ ]

Exit mobile version