Site icon Jernih.co

Iran Sebut Penjualan Drone ke Rusia Sebelum Konflik

Sebuah pesawat tak berawak terbang di atas Kyiv selama serangan pada 17 Oktober 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina (AFP)

“Keributan ini dibuat oleh beberapa negara barat bahwa Iran telah menyediakan rudal dan pesawat tak berawak ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Bagian tentang rudal sepenuhnya salah,”kata Menlu Amirabdollahian, sebagaimana disiarkan kantor berita resmi Iran, IRNA.

JERNIH–Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amirabdollahian, membantah negaranya menyediakan pesawat tempur tak berawak (drone) sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu. Dalam pengakuan publiknya yang pertama pada Sabtu (5/11/2022) lalu, Amirabdollahian mengatakan Iran sudah memasok drone ke Rusia sebelum negara itu memulai perangnya dengan Ukraina.

Amirabdollahian membantah tudingan dengan mengatakan bahwa Teheran memberi Moskow drone dan “sejumlah kecil” pesawat tempur tak berawak yang dijual beberapa bulan sebelum invasi dimulai, 24 Februari.

“Keributan ini dibuat oleh beberapa negara barat bahwa Iran telah menyediakan rudal dan pesawat tak berawak ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Bagian tentang rudal sepenuhnya salah,”kata Menlu Amirabdollahian, sebagaimana disiarkan kantor berita resmi Iran, IRNA.

“Bagian drone itu benar dan kami memberi Rusia sejumlah kecil drone beberapa bulan sebelum perang Ukraina,”kata dia.

Drone buatan Iran semakin banyak dikerahkan oleh pasukan Rusia di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Drone-drone itu menghancurkan pembangkit listrik dan infrastruktur sipil dan militer, menurut pihak Kyiv.

Teheran dan Moskow sebelumnya telah membantah laporan tersebut.

Namun, para pejabat Iran telah mengirim pesan yang beragam dengan beberapa pemimpin yang dianggap dunia sebagai membual tentang program pesawat tak berawak negara itu setelah laporan penggunaannya di Ukraina.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bulan lalu mengatakan, bahwa di masa lalu orang meragukan teknologi Iran menyebutnya palsu tetapi, “Sekarang mereka mengatakan drone Iran berbahaya. Mengapa Anda menjualnya ke anu?”

Menteri Luar Negeri Iran itu juga menyatakan bahwa Teheran “tidak akan tetap acuh tak acuh” jika terbukti bahwa Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak Iran dalam perang melawan Ukraina. AS, Inggris, dan UE semuanya memberi sanksi kepada perusahaan Iran yang mereka tuduh memfasilitasi transfer drone.

Analis dan pejabat barat mengatakan Rusia telah beralih ke Iran untuk pasokan militer karena menghadapi kekurangan parah di industri pertahanannya sendiri.

Laporan menunjukkan bahwa Rusia telah membeli beberapa ratus drone tempur Mohajer-6 dan Shahed-136, dengan 1.000 lainnya tengah dalam pemesanan.

Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, setidaknya 300 drone kamikaze Iran Shahed-136 telah digunakan untuk menghancurkan sebagian besar jaringan pembangkit listrik negara itu, bulan lalu.

Instruktur militer Iran, yang diyakini berafiliasi dengan satuan elit Korps Pengawal Revolusi Islam, dilaporkan hadir di lapangan di Ukraina, untuk melatih pasukan Rusia tentang cara menggunakan drone Shahed-136 pada bulan Oktober. [Middle East Eye]

Exit mobile version