Site icon Jernih.co

“Israel Bisa kebanjiran 3000 Serangan Rudal Per Hari Jika Memulai Perang dengan Iran”

Ilustrasi

Brik memperingatkan bahwa militer Israel sejatinya tidak siap untuk perang regional, karena kelompok pro-Iran di Suriah, Yaman, dan Irak dan Hamas di Jalur Gaza, kemungkinan akan meluncurkan rudal ke Israel secara bersamaan.

JERNIH– Seorang pensiunan jenderal Israel, Yitzak Brik, memprediksi bahwa jika Israel melancarkan perang di Timur Tengah, terutama dengan Iran, negara itu akan terkena hantaman 3000 rudal per hari. Hal tersebut  sebagaimana disiarkan Press TV, Iran.

Yitzak Brik memberikan skenario menakutkan itu sebagaimana dikutip MivzakLive News, yang dilaporkan televisi yang berbasis di Teheran itu. Brik memperingatkan bahwa militer Israel sejatinya tidak siap untuk perang regional, karena kelompok pro-Iran di Suriah, Yaman, dan Irak dan Hamas di Jalur Gaza, kemungkinan akan meluncurkan rudal ke Israel secara bersamaan.

Dia menekankan bahwa ini akan menjadi perang multi-front yang tidak pernah dipersiapkan Israel. Komentarnya datang pada saat ada banyak pembicaraan bahwa Israel berencana untuk menyerang Iran dalam upaya untuk menggagalkan pembicaraan nuklir yang telah dimulai antara Iran dan negara-negara 4+1 di Wina sejak 29 November, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali penghentian kesepakatan nuklir Iran 2015 yang secara resmi disebut sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.

“Perang baru akan membawa kita kembali ke tahun-tahun lampau. Kesulitan yang kita alami selama perang sebelumnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dampak dari konfrontasi di masa depan,”kata Brik.

Komentarnya, dan seperti yang diharapkan, sedang beredar di media sosial dengan kutipan berbeda dalam terjemahan bahasa Ibrani. Dia dikutip mengatakan “Iran tidak berniat untuk menjatuhkan bom nuklir di Israel ketika mencapai targetnya.”  Itu satu hal. Lainnya adalah bahwa tentara pendudukan tidak siap untuk perang di masa depan, menunjuk pada kelambanan para pemimpin Israel dan elemennya saat ini.

Kutipannya diambil oleh banyak orang di media sosial, termasuk di Jerman dan Arab:sebagian beredar di situs Arab Palestina, sebagian lagi dari harian Yahudi,  Ha’aretz. Jenderal itu disebutkan mengatakan: “Hamas dan Jihad Islam mengolok-olok kami dengan terus menembakkan roket nonstop, termasuk di Gush Dan, pada saat Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf mengumumkan bahwa akan sulit bagi mereka untuk pulih dari kehancuran yang kita timbulkan pada mereka.”

Pada akhir 2020, mantan Brigadir Jenderal itu juga mengatakan ada labih dari 200 ribu titik penerbangan  roket di sekitar Israel, dengan target pusat-pusat kepentingan yang sensitif dan sangat penting bagi Israel. “Kita akan membayar kerugian besar dalam perang di masa depan,” kata dia.

Brik memperingatkan bahwa kepemimpinan Israel meremehkan ancaman tersebut. Sama seperti sebelum Perang Yom Kippur. [Al-Bawaba/Press TV]

Exit mobile version