Site icon Jernih.co

Israel Mungkin Tidak Akan Mencapai Kekebalan Kawanan

Ada 2,5 juta anak Israel yang tidak bisa divaksinasi dan membuat hal itu terjadi.

JERNIH—Meski menjadi negara termaju dalam proporsi warga yang divaksinasi, Israel kemungkinan tidak akan dapat mengejar kekebalan kawanan atau herd immunity. Hal itu disampaikan pihak layanan kesehatan Israel pada saat sidang Knesset (DPR Israel), Minggu (7/2).

“Saat kita memiliki 2,5 juta anak yang tidak dapat divaksinasi, kita mungkin tidak akan mencapai kekebalan kawanan, bahkan jika seluruh populasi yang dapat divaksinasi akan divaksinasi,” kata Kepala Layanan Kesehatan Masyarakat Sharon Alroy-Preis pada sidang Knesset.

Kekebalan kawanan terjadi ketika orang yang sakit dapat menginfeksi kurang dari jumlah orang yang seharusnya karena orang-orang itu kebal, kata Ran Balicer, kepala bagian inovasi untuk Layanan Kesehatan Clalit dan ketua Panel Penasihat Ahli Nasional untuk Pemerintah tentang COVID -19.

 “Jika jumlah orang yang seharusnya terinfeksi adalah tiga dan dari setiap tiga orang dua kebal, itu berarti kita telah mencapai kekebalan kawanan dan penyakit tidak akan menyebar,”kata Balicer kepada The Jerusalem Post.

Alroy-Preis membuat pernyataannya pada hari ketika negara itu mulai membuka kembali setelah hampir 40 hari dikunci (lockdown). Dia mengatakan bahwa penutupan berhasil di mana tingkat reproduksi, juga dikenal sebagai “R,” turun dari 1,3 menjadi 0,99 pada hari Minggu. Di antara ultra-Ortodoks tercatat 0,9, Arab 1,01 dan di antara masyarakat lainnya 1,05.

Mulai hari Minggu pembatasan bepergian dihapuskan. Cagar alam, taman nasional dan situs arkeologi luar ruangan dibuka. Restoran dan toko sekali lagi diizinkan untuk menawarkan layanan takeaway, dan kantor pun membuka diri untuk sebagian pegawai mereka.  Anak-anak tidak diharapkan kembali ke sekolah setidaknya sampai hari Selasa.

“Jika kita mengira setelah suntikan pertama vaksin semuanya akan berbeda, ternyata tidak,”kata Alroy-Preis. Dia menekankan bahwa ada catatan data baru baru-baru ini yang mengungkapkan bahwa ada varian yang menginfeksi seorang manusia untuk kedua kalinya. [Jerusalem Post]

Exit mobile version