Tehran — Israel dikabarkan menguji kemampuan rudal buatan sendiri di selatan Tel Aviv, Iran terancam.
“Israel hari ini menguji rudal nuklir yang ditunjukan untuk menghancurkan Iran,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Javad Zarif dalam kicauan Twitter yang diposting Jumat 7 Desember 2019.
“Saya menyesali sikap Barat yang tidak mengeluhkan satu-satunya persenjataan nuklir di Asia Barat, tapi seperti kekurangan orang untuk memeriksa sistem pertahanan konvensional kami,” lanjutnya.
Peluru kendali (rudal) misterius Israel diuji coba seharis sebelumnya. Militer Israel tidak mengeluarkan pernyataan apa pun soal uji coba itu.
Tidak ada informasi soal lokasi tes dan kemampuan jelajah rudal itu. Namun, video dan foto rudal misterius Israel itu muncul di media sosial. Iran memperkirakan rudal dilepas dari pangkalan udara Pamachim di selatan Tel Aviv.
Palmachin diyakini memiliki landasan luncur rudal balistik Jericho, yang berdaya jangkau 2.000 kilometer. Jericho dikembangkan dengan bantuan AS, dan bisa membawa hulu ledak nuklir cukup besar.
Ketika isu uji coba rudal menggelinding sedemikian besar, Avi Scharf — editor koran Haaretz edisi Bahasa Inggris — menulis bahwa Israel mengirim pesawat telemetri, pesawat kargo Herlcules, dan dua jet pengintai udara Gulfstream untuk melacak jejak rudal itu.
“Pesawat itu terbang melewati Pulau Kreta di Yunani,” tulisnya.
Kicauan Zarif direspon Jerman, Prancis, dan Inggris, yang mengirim surat ke Sekjen PBB lengkap dengan video media sosial tentang uji coba rudal Shehab-3, rudak balistik milik Iran. Rudal diuji coba tahun ini, dan diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir.
Ketiga negara yakin Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mendukung kesepakatan nuklir 2015.