Site icon Jernih.co

Jawab Ancaman Presiden Donald Trump, Taliban Afghanistan: Lihat Perjanjian Damai Doha 2020

JERNIH — Taliban Afghanistan menolak ultimatum Presiden Donald Trump agar Pangkalan AU Bagram dikembalikan ke AS, dengan mengatakan tuntutan Washington melanggar perjanjian penarikan pasukan tahun 2020.

“Perlu diingat bahwa berdasarkan Perjanjian Doha, AS tidak akan menggunakan atau mengancam integritas teritorial atau kemerdekaan politik Afghanistan, atau mencapuri urusan dalam negeri Afghanistan,” kata Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara pemerintah Afghanistan.

“Daripada mengulangi pendekatan-pendekatan yang gagal di masa lalu, bebijakan realisme dan rasionalitas harus diadopsi,” lanjut Fitrat.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengancam hal hal buruk akan terjadi jika Afghanistan menolak mengembalikan Pangkalan Udara Bagram ke AS. Washington berkepentingan dengan Bagram, karena dari fasilitas ini mereka mampu melancarkan serangan ke Iran dan Tiongkok.

Pangkalan AU Bagram terletak di Propinsi Parwan, 60 kilometer utara Kabul. Selama dua dekade Bagram adalah pusat militer utama AS di Afghanistan. Bagram berfungsi sebagai titik awal operasi kontraterorisme, termasuk melawan al-Qaeda dan ISIS. Bagram juga menampung fasilitas penanahan dan penyiksaan.

Berdasarkan Perjanjian Doha 2020, AS berkomitmen menarik pasukan secara bertahap dari Afghanistan, serta berhenti mengancam kemerdekaan politik negara itu. Taliban mengeluarkan jaminan tidak membiarkan wilayah Afghanistan digunakan kelompok teroris.

Ketika AS menarik pasukannya, pasukan pemerintah Afghanistan bentukan Paman Sam runtuh tanpa perlawanan ketika prajuit Taliban memasuki Kabul. Akibatnya, terjadi kepanikan luar biasa di kalangan pasukan AS dan orang-orang yang pernah bekerja dengan pemerintah boneka.

Pasukan Taliban yang memasuki kota mampu menjaga diri untuk tidak terprovokasi, dan tak melepas satu peluru pun ketika menyaksikan orang-orang yang berusaha lari dari Afghanistan. Pejabat Taliban mengatakan terbuka untuk bekerja sama dengan AS, tapi tidak dengan menghadirkan pasukan di wilayah Afghanistan di mana pun.

Exit mobile version