- Korut-Korsel baru saja memulihkan jalur komunikasi kedua negara.
- Kim Yo-jong mengingatkan jangan berlebihan menginterpretasikan pemulihan jalur komunikasi.
- Militer Korut akan mengamati latihan militer itu.
JERNIH — Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, memperingatkan Korea Selatan untuk tidak menggelar latihan militer tahunan dengan AS, karena hanya akan mengaburkan masa depan Semenanjung Korea.
“Saya pasti melihat latihan militer, yang berlangsung pada titik balik penting, akan menjadi awal yang tidak menyenangkan dan melukai keinginan pemimpin Utara dan Selata yang berusaha membangun kembali rasa saling percaya,” kata Kim Yo-jong seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Kim Yo-jong mengeluarkan pertanyaan itu dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita Korut (KCNA), beberapa hari setelah Pyongyang memulihkan jalur komunikasi Utara-Selatan yang telah lama terputus.
Pemulihan jalur komunikasi itu setidaknya meningkatkan harapan akan hadirnya babak baru peredaan ketegangan (detente) antara dua negara bersaudara.
“Pemerintah dan milter kami akan mengawasi dengan cermat apakah Korsel melakukan latihan perang permusuhan, atau membuat keputusan berani,” lanjut Kim Yo-jong. “Harapan atau putus asa? Keputusan ada di tangan kita.”
Selasa lalu, Korut memulihkan jalur komunikasi dengan Korsel, setelah satu tahun terputus sebagai protes anti-Pyongyang yang dikirim Korsel. Langkah mengejutkan itu meningkatkan harapan dimulainya kembali dialog lintas batas yang sekian lama terhenti.
“Saya kira pemulihan jalur komunikasi adalah penyambungan kembali fisik yang terputus,” kata Kim Yo-jong. “Tidak ada makna lebih dari itu yang harus dilampirkan.”
Ia juga memperingatkan Korsel untuk tidak tergesa-gesa berspekulasi, dan membuat interpretasi tak berdasar, karena akan berujung kekecewaan.
Korsel dan AS akan menggelar latihan militer tahunan bulan ini, meski Kementerian Perathanan Korsel mengatakan masih mendiskusikan kapan dan bagaimana latihan dilakukan.