Site icon Jernih.co

Jenderal Kenneth McKenzie: Terima Kasih, Taliban

JERNIH — Kepala Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan Taliban sangat membantu upaya evakuasi dan menutup operasi.

“Taliban membantu mengamankan Bandara Kabul. Memang tidak sempurna, tapi Taliban memberi upaya sangat baik, dan sangat membantu kami,” kata Jenderal McKenzie kepada wartawan.

Belum seluruh warga AS di Kabul dapat diangkut sampai penerbangan terakhir. Sekitar seratus orang masih berada di Kabul, dan diharapkan meninggalkan Afghanistan dengan penerbangan komersil.

Keputusan AS meninggalkan warganya di Kabul memunculkan banyak spekulasi. Salah satunya, itu menandakan Washington percaya kepada Taliban, yang tidak akan mengganggu warganya.

Komentar Jenderal McKenzie juga memicu kritik baru penarikan pasukan yang kacau balau, dan mengorbankan 13 marinir AS yang menjadi korban pemboman Bandara Kabul.

Washington dituding lepas tanggung jawab, dengan meninggalkan ribuan sekutunya di Afghanistan. Ribuan sekutu itu kini hidup dalam ketakutan dibunuh rejim Taliban atau menjadi sasaran teror ISIS-K.

“Ini bukan kemenangan,” kata mantan kepala staf Gedung Putih Mark Meadows di Twitter. “Ini adalah aib nasional dan kegagalan kepemimpinan.”

Pujian Jenderal McKenzie kepada Taliban juga mengejutkan para kritikus. Joey Jones, kontributor Fox News dan mantan sersan USMC, mengatakan; “Konferensi pers Jenderal McKenzie merusak pengabdian dan pengorbanan kami selama sebelas tahun sejak saya cedera.”

Jones kehilangan kedua kakinya saat bertugas di Afghanistan. Ia tidak menyesali cacat seumur hidup yang diterima, tapi penarikan pasukan AS dan pernyataan McKenzie membuatnya terpukul.

Menurut McKenzie, Taliban saat ini sangat pragmatis dan tahu berbisnis. Taliban punya kepentingan sama dengan Pentagon, yaitu mengeluarkan pasukan AS dari Afghanistan.

Oleh karena itu, menurut McKenzie, setiap serangan saat penarikan pasukan berlangsung tidak dilakukan Taliban tapi ISIS-K. Dia juga menambahkan serangan pesawat tak berawak terhadap ISIS-K efektif mengganggu kemampuan kelompok itu melakukan serangan.

Namun, serangan itu menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.

Meski demikian ISIS-K masih kekuatan mematikan. Berkekuatan 2.000 pejuang garis keras, ISIS-K menciptakan tantangan masa depan bagi Taliban.

Exit mobile version