Tentara yang dihukum oleh pengadilan militer karena gay, diturunkan pangkatnya, atau yang mengalami rusaknya karier karena orientasi seksual mereka, akan menerima “jumlah simbolis” sebesar 3.000 Euro.
JERMAN– Kanselir Jerman, Angela Merkel, Rabu (25/11) menyetujui rancangan undang-undang yang akan memberi kompensasi kepada tentara gay yang mengalami diskriminasi di angkatan bersenjata, antara tahun 1955 dan 2000.
Di bawah undang-undang yang diusulkan, yang perlu disetujui parlemen lebih dulu, tentara yang dihukum oleh pengadilan militer karena gay, diturunkan pangkatnya, atau yang mengalami rusaknya karier karena orientasi seksual mereka, akan menerima “jumlah simbolis” sebesar 3.000 Euro.
“Kami tidak dapat menghapus penderitaan yang menimpa orang-orang ini,” kata Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer, kepada grup media Jerman, RND. “Tapi kami ingin mengirim sinyal dan membalik halaman pada bab gelap dalam sejarah angkatan bersenjata.”
Kompensasi akan berlaku untuk tentara dari Bundeswehr, yang dibentuk di Jerman Barat pada tahun 1955, dan untuk pasukan dari Tentara Rakyat Nasional Jerman Timur, yang didirikan pada tahun 1956. Kementerian pertahanan memperkirakan bahwa sekitar 1.000 orang akan memenuhi syarat untuk pembayaran tersebut.
Keputusan pengadilan militer terhadap tentara karena terlibat dalam tindakan seks gay konsensual juga akan dibatalkan berdasarkan rancangan undang-undang tersebut.
Butuh waktu hingga 1969 bagi homoseksualitas untuk didekriminalisasi di Jerman Barat. Tetapi diskriminasi terhadap para pelayan gay berlanjut lebih lama, termasuk setelah Jerman bersatu kembali pada tahun 1990.
Tentara gay bisa saja diabaikan untuk promosi atau disingkirkan dari posisi yang menghendaki tanggung jawab, karena perwira senior sering menganggap mereka sebagai “risiko keamanan” atau contoh buruk bagi orang lain.
Hal itu diakhiri dengan perubahan undang-undang pada tahun 2000 yang secara resmi melindungi kaum gay, lesbian, dan biseksual dari diskriminasi di angkatan bersenjata. [AFP / thelocal.de]