Jip keluaran Chery ini menjawab opsi lain mereka yang butuh mobil gagah namun dengan harga yang lebih “miring”. Apa yang ditawarkan dan bagaimana persaingannya dengan para kompetitor?
JERNIH – Pasar Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia semakin diramaikan dengan kehadiran Jetour T2. Dikenal di pasar global sebagai Jetour Traveller, mobil ini langsung menarik perhatian berkat desainnya yang boxy dan gagah ala SUV off-road klasik, namun dibekali dengan teknologi dan kenyamanan modern.

Jetour T2, yang berada di bawah naungan Chery Group, mengusung tagline “Travel Plus” dan diposisikan untuk konsumen yang menyukai petualangan tanpa mengorbankan kemewahan dan kecanggihan.
Jetour T2 datang ke Indonesia dengan modal yang kuat dari sisi performa maupun fitur. Di sektor dapur pacu, T2 ditenagai oleh mesin Kunpeng Power 2.0 TGDI (Turbo Gasoline Direct Injection) yang mampu memuntahkan tenaga maksimum 245 PS (sekitar 242 HP) dan torsi puncak 375 Nm.
Tenaga buas ini disalurkan melalui Magna 7-speed DCT (Dual Clutch Transmission) generasi terbaru, memungkinkan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam diklaim dalam waktu 8,7 detik. Untuk menunjang kapabilitas menjelajah, mobil ini dibekali Sistem Penggerak X-WD Intelligent 4WD (BorgWarner Generasi ke-6) dengan 6 mode berkendara spesifik (Eco, Standard, Rock, Sand, Snow, Sport).
Kemampuan off-road-nya didukung ground clearance setinggi 220 mm dan kedalaman wading (menerjang air) hingga 700 mm. Ketangguhan keseluruhannya terjamin berkat struktur bodi hardtop cage body yang menggunakan 80% high-strength steel.
Dari segi dimensi, Jetour T2 merupakan SUV 5-penumpang yang berukuran cukup besar. Mobil ini memiliki panjang 4.785 mm, lebar 2.006 mm, dan tinggi 1.880 mm. Jarak sumbu roda (Wheelbase) yang mencapai 2.800 mm menjanjikan ruang kabin yang lapang dan stabil. Kombinasi dimensi yang besar dengan desain kotak menghasilkan tampilan yang benar-benar menonjol di jalanan.
Jetour T2 VS Kompetitor
Jetour T2 masuk ke segmen SUV medium-big dengan karakter off-road yang kuat, menantang dominasi model-model yang sudah mapan. Kompetitor utamanya di pasar saat ini dapat dibagi menjadi dua kelompok: sesama SUV boxy premium berteknologi canggih, dan SUV ladder frame konvensional.
1. VS GWM Tank 300: Duel SUV Boxy Premium
Tank 300 merupakan rival terdekat Jetour T2 karena keduanya sama-sama mengusung desain boxy off-road yang gagah dipadu dengan nuansa premium-teknologis. Kedua mobil ini didukung mesin 2.0L turbo bensin, namun ada perbedaan signifikan pada output dan harga.
Tank 300 menghasilkan tenaga 224 PS dan torsi 387 Nm, sementara T2 sedikit lebih bertenaga dengan 245 PS dan torsi 375 Nm. Secara dimensi dan ground clearance (Tank 300: 224 mm), keduanya sangat mirip.
Namun, keunggulan terbesar T2 terletak pada harganya yang jauh lebih terjangkau—diperkirakan mulai Rp 568 Juta—dibandingkan Tank 300 yang menembus Rp 1 Miliar. Meskipun Tank 300 mungkin memiliki fokus off-road hardcore dengan locking differential yang lebih spesifik, T2 menawarkan paket fitur teknologi yang lebih modern (seperti chipset Qualcomm 8155 dan head unit 15,6 inci) dengan value yang sangat superior.
2. VS Toyota Fortuner: Menantang Raja Ladder Frame
Perbandingan dengan Toyota Fortuner, khususnya varian 2.8 GR Sport 4×4, menempatkan T2 melawan ladder frame (rangka terpisah) yang dikenal sangat tangguh. Fortuner mengandalkan mesin diesel 2.8L yang menghasilkan torsi masif 500 Nm, jauh lebih besar dari T2 (375 Nm), serta output tenaga 204 PS.
Dari sisi off-road konvensional, Fortuner unggul dalam torsi dan reputasi keandalan. Namun, T2 unggul di sisi modernitas, kenyamanan, dan tenaga mesin bensin yang lebih besar (245 PS). Fortuner, dengan harga mulai Rp 777 Juta, menawarkan konfigurasi 7-penumpang dan ladder frame, sedangkan T2 fokus pada pengalaman berkendara harian yang lebih nyaman dengan kabin 5-penumpang, fitur ADAS Level 2 yang lebih lengkap, dan desain yang jauh lebih berani.
3. VS Chery Tiggo 8 Pro Max: Internal Rivalry
Sebagai saudara satu grup, Jetour T2 dan Chery Tiggo 8 Pro Max berbagi platform mesin 2.0L turbo yang serupa (ACTECO). Namun, target pasar mereka berbeda. Tiggo 8 Pro Max (dengan tenaga 250 PS dan torsi 390 Nm) berfokus pada kemewahan, kabin 7-seater, dan desain SUV perkotaan yang elegan. Sementara itu, Jetour T2 secara spesifik dirancang untuk petualangan, ditunjukkan melalui desain boxy, ground clearance 220 mm, dan sistem 4WD X-WD yang spesialis untuk medan berat.
T2 adalah pilihan bagi mereka yang memprioritaskan kemampuan off-road dan gaya hidup petualang, sementara Tiggo 8 Pro Max untuk keluarga yang mencari kemewahan dan akomodasi 7-penumpang.(*)
BACA JUGA: Tips Membeli Mobil Listrik Bekas: Cara Cek Baterai EV, Servis, dan Harga Pasaran 2025