- Kepada pembantu dekatnya Joe Biden mengatakan ia akan berbuat salah.
- Jika berbuat salah, Biden janji akan mengakui dan memperbaikinya.
- Biden juga mengemukakan misi pemerintahannya, salah satunya memerangi rasisme sistemik.
JERNIH — Seolah ingin menghapus perilaku warisan Donald Trump di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden mengancam akan memecat staf yang menunjukan rasa tidak hormat dan merendahkan sesama.
Ancaman disampaikan dalam pertemuan virtual dengan seribu staf Gedung Putih, direkam video, dan disebar-luaskan. Biden tidak ingin rasisme sistemik menggejala di pemerintahannya.
“Saya akan pecat kalian jika saya mendengar ada di antara kalian menunjukan rasa tidak hormat kepada orang dalam perilaku profesional mereka,” kata Biden seperti dikutip New York Post.
“Saya tidak bercanda. Saya bersumpah akan melakukannya,” tegasnya lagi. “Ini semua untuk membantu mengarahkan birokrasi federal.”
Menurut Biden, setiap orang berhak diperlakukan dengan sopan dan bermartabat, bukan direndahkan. “Tidak ada ‘jika’ atau ‘tapi’,” kata Biden dengan nada sedikit tinggi, pengucapan yang jelas, dan direkam video dan disebar-luaskan.
Kepada seluruh staf, Biden mengatakan membutuhkan bantuan setiap orang di Gedung Putih untk memulihkan integritas dan kompetensi pemerintah. Sebab, lanjutnya, dari situlah pemerintah AS akan dinilai.
Kepada pembantu dekatnya, Biden mengatakan; “Saya akan membuat kesalahan. Jika saya melakukannya, saya akan mengakuinya, dan akan memberi tahu kalian.”
Biden melanjutkan; “Kita tidak akan lari dari kesalahan. Kita akan bertanggung jawab. Itulah yang akan kita lakukan. Itulah yang kalian juga lakukan.”
Kepada semua staf, Biden juga mengutarkan misi yang luas, dan mencantumkan beberapa sasaran kebijakan. Salah satunya, membasmi rasisme sistemik.
“Dalam pandangan saya, orang-orang Amerika harus membuka penutup mata, betapa banyak rasisme sistemik yang masih ada,” katanya.
Biden seolah tidak ingin perilaku warisan Donald Trump tersisa di Gedung Putih.