Pernyataan Macron juga memecah belah umat beragama.
JERNIH-Usai melakukan pertemuan dengan beberapa pemuka agama di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah memicu kemarahan umat Islam di berbagai belahan dunia.
“Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10).
Disamping melukai perasaan jutaan umat Muslim di dunia, menurut Jokowi, pernyataan Macron tersebut, juga telah memecah persatuan umat beragama. Dimana seharusnya saat ini dunia bersatu menghadapi pandemi Covid-19.
Jokowi juga mengecam tindakan kekerasan di sejumlah kota di Prancis yang telah mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka pada (29/10/2020) lalu.
“Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa,”.
Lebih lanjut Jokowi meminta masyarakat Indonesia agar selalu memegang kesakralan nilai agama tanpa menghubungkan dengan aksi yang radikal.
“Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik,”.
Diingatkan Jokowi, tindakan radikalisme dan terorisme merupakan perbuatan tercela dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama manapun.
Sebelumnya Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengeluarkan pernyataan yang memicu kemarahan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Dalam pernyataannya Macron, pada awal Oktober lalu merespons insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch dengan mengatakan Islam adalah “agama yang mengalami krisis di seluruh dunia”.
Insiden pemenggalan tersebut merupakan reaksi dari pembahasan kartun Nabi Muhammad SAW di kelas Paty.
Macron bahkan menganggap Paty sebagai martir yang mengusung kebebasan berpendapat. Ia juga mengeluarkan perintah pengawasan terhadap ormas Islam Prancis dan menutup sejumlah masjid yang dinilai mencurigakan. (tvl)