“Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat. Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa,” ujarnya.
JERNIH-Presiden Jokowi, mengeluarkan larangan bagi bawahannya membahas penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatannya sebagai Kepala Negara. Dia tak ingin, pernyataan para pembantunya malah menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan,” kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4).
Soalnya menurut Presiden, masyarakat sedang kesulitan sebab harga kebutuhan pokok dan bahan baik melonjak tajam. Dia pun meminta anak buahnya berempati pada rakyat.
Selanjutnya, tiap kebijakan yang diambil, dia meminta agar para pembantunya mengkomunikasikannya dengan baik ke masyarakat dan memerintahkan semua Menteri peka terhadap krisis yang tengah dialami rakyat.
“Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat. Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa,” ujarnya.
Sebelumnya, wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan digulirkan sejumlah elite pemerintahan. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengusulkan perpanjangan masa jabatan Jokowi dengan alasan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Kemudian, Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan penundaan pemilu. Pandemi Covid-19 kembali dijadikan alasan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tersirat mendukung wacana penundaan pemilu atau perpanjangan jabatan presiden. Ia bahkan mengklaim masyarakat mendukung pemilu ditunda berdasarkan percakapan di media sosial dalam big data.[]