- Al Jazeera memberitakan ibadah haji dibatasi hanya 1000 jamaah.
- Arab Saudi mengeluarkan protokol kesehatan selama ibadah haji.
Riyadh –– Arab Saudi membatasi penyelenggaraan haji tahun ini, dengan tidak menerima jamaah dari seluruh dunia. Namun jumlah jamaah yang beribadah masih simpang siur.
Situs Al Jazeera memberitakan pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jamaah sampai 1.000. Saudi Gazzette, mengutip Menteri Kesehatan Dr Tawfiq Al-Rabiah dan Menteri Haji dan Umrah Dr Muhammad Salen Benten, mengatakan jumlah jamaah haji tahun ini tidak lebih dari 10 ribu.
Al Rabiah mengatakan jamaah tidak harus berusia di bawah 65 tahun, dan tidak menderita sakit kronis apa pun. Jamaah adalah warga lokal, dan orang berbagai negara yang sekian lama menetap di Arab Saudi.
Tidak akan ada kesibukan di Bandara King Abdul Aziz, seperti tahun-tahun sebelumnya, karena Arab Saudi menutup pintu bagi jamaah dari luar negeri. Keputusan ini mengecewakan umat Islam dari Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan negara mayoritas Muslim lainnya, tapi mereka menerima.
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Haji dan Umrah juga telah mengembangkan rencana untuk memastikan keselamatan jamaah.
“Kami dan Kementerian Kesehatan mengembangkan langkah-langkah dan protokol pencegahan untuk memastikan musim haji terbatas ini aman,” kata Benten.
Berikut Protokol Haji Terbatas:
— Tidak lebih dari 10 ribu jamaah
— Peziarah menjalani tes sebelum mencapai Makkah.
— Jamaah harus berusia di bawah 65 tahun.
— Jamaah diminta mengkarantina diri setelah menyelesaikan rukun haji.
— Pekerja dan relawan menjalani tes sebelum ibadah haji dimulai.
— Status kesehatan peizarah dipantau setiap hari.
— Rumah sakit disiapkan untuk keadaan darurat selama ibadah haji.
— Langkah-langkah jarak sosial akan ditegakan secara ketat.