JAKARTA-Jumlah penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang terinfeksi virus
corona di kapal pesiar yang dikarantina di Jepang kian bertambah. Data terakhir
jumlah korban yang menderita sakit mencapai 285 penumpang.
Seluruh penumpang yang jumlahnya 3.711 orang hingga saat ini masih berda diatas kapal karena
masih dalam karantina dan pbseraso infeksi virus hingga
19 Februari.
Melihat jumlah korban yang kian hari kian banyak jumlahnya, Kedutaan Besar
Amerika Serikat (AS) berencana mengevakuasi warga mereka dari kapal pesiar itu.
Nantinya warganya yang berhasil dikeluarkan lantas akan diterbangkan kembali ke
AS.
Pihak Kedutaan dalam pesan kepada warga AS, memberi rekomendasi agar mereka
segera kembali ke AS untuk pengawasan lebih lanjut. Ia juga mengingatkan bahwa
mereka nantinya juga akan mengalami karantina ulang selama 14 hari ketika
kembali ke AS.
Baca juga: Penderita Virus Corona di Kapal Diamond Princess Jadi 135 Orang
Pesawat sewaan yang akan mengangkut warga negara Amerika mendarat di Jepang,
Minggu (16/2). Namun, belum jelas dapat dipastikan kapan pesawat itu bakal
bertolak ke AS. Nantinya pesawat itu akan mendarat di stasiun pangkalan udara
militer Travis Air Forcedi California. Sebagian lagi akan melanjutkan
penerbangan kedua di pangkalan militer Texas.
Menurut laporan stasiun televisi Jepang, NHK, jumlah warga Amerika diatas kapal
itu sebanyak 400 orang.
Sebagaimana diketahui Kapal pesiar Diamond Princess dikarantina setelah seorang penumpangnya diturunkan di Hongkong karena terdeteksi positif mengidap virus COVID-19. Akibatnya, seluruh penumpang kapal harus menjalani karantina selama 2 minggu terhitung sejak waktu pelayaran pertama mereka.
Dalam kapal tersebut terdapat 78 WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK). Hingga berita ini diturunkan seluruhnya dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terinfeksi COVID-19.
Pada hari sabtu (15/2/2020) Kapten kapal telah mengumumkan bahwa sebelum turun dari kapal, para penumpang pada mengumumkan kemungkinan para penumpang akan dites ulang untuk memastikan apakah mereka benar-benar negatif. Mereka yang hasil labnya negatif, rencananya akan bisa meninggalkan kapal pada (21/2/2020).
(tvl)