Jakarta – Produsen masker Indonesia mendapat lonjakan permintaan seiring mewabahnya virus Corona di Cina. Pemerintah mengingatkan, gara-gara diborong jangan sampai kekurangan masker di Tanah Air.
PT Rajawali Nusindo akan mengirimkan 3 juta lembar masker kualitas medis dalam dua tahap menuju Cina pascawabah virus corona. Adapun nilai ekspor masker kali ini disebutnya mencapai Rp1,2 miliar. PT Rajawali Nusindo merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia Group (Persero) yang bergerak di usaha perdagangan dan distribusi.
Sebelum wabah ini merebak, pabrik tersebut tercatat memproduksi masker sebanyak 13 sampai 14 juta lembar per tahun dan disalurkan melalui 43 cabang Rajawali Nusindo yang tersebar di seluruh Indonesia. “Selain Cina, sejumlah kawasan lain seperti Singapura dan Hong Kong pun mengajukan permintaan,” kata Sutiyono Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, kemarin.
Masker yang dieskpor merupakan produk dalam negeri dengan tipe 3 ply dibuat oleh pabrik di Yogyakarta. Masker ini sendiri disebutnya telah teruji dan terstandardisasi di Nelson Laboratorium sehingga mampu menyaring partikel kecil dengan ukuran 3 mili micron.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengakui permintaan masker dari Cina meningkat. Dia pun meminta agar produsen tidak menghabiskan kuota ke Cina. Dia mengatakan negara Cina telah menyerap masker dalam jumlah besar untuk tiga bulan ke depan. “Demand dari pada masker itu luar biasa,” ujarnya, Senin (3/2/2020).
Menurutnya, Indonesia juga perlu menyiapkan pasokan masker. Pasalnya dia khawatir pasokan masker untuk domestik justru habis karena masker diserap oleh negara tirai bambu tersebut. “Jangan sampai semua terserap, jadi dalam negeri tidak kebagian, negara kita juga harus tetap menyiapkan kuota dalam negeri,” jelasnya.
Turis China yang akan kembali ke negara asalnya setelah liburan di Batam sempat memborong masker di Indonesia. Seperti diberitakan batamnews, puluhan turis asal Xi-an, China itu membeli puluhan kotak berisi masker untuk warga Wuhan. Terlihat di Bandara Hang Nadim Batam, ratusan turis asal Xi-an itu terlihat membawa puluhan kotak bertuliskan “MaskerN95”.
India sudah melarang ekspor peralatan perlindungan pribadi seperti masker dan pakaian di tengah wabah virus corona. Mengutip Reuters, Jumat (31/1/2020), India tak membeberkan alasan larangan ekspor peralatan perlindungan pribadi ini, namun melaporkan kasus pertama virus corona pada Kamis (30/1/2020) pada seorang wanita di negara bagian selatan Kerala yang merupakan mahasiswa di Universitas Wuhan, Cina.
Taiwan juga sudah melarang ekspor masker ke luar negeri karena jika terjadi wabah tidak semudah itu kebutuhan terpenuhi. Produksi bisa tidak memenuhi kebutuhan. [Zin]