- Kalender kayu kali pertama masuk ke Hindia-Belanda tahun 1659 dan menempel di dinding rumah-rumah warga kulit putih.
- Namun kalender kayu abad ke-17 relatif telah punah. Yang ada kalender kayu abad ke-18.
JERNIH — Foto yang saya temukan di Oude Batavia Platen Album ini adalah almanak atau kalender bertahun 1766. Keterangan gambar di bawahnya menyebutkan Eeuwigdurende almanak, atau almanak abadi, ini berupa papan berukir nama-nama bulan, hari-hari, ditambah huruf pertama hari kerja, dan angka satu sampai 31.
Inisial atau nomor disertai pembukaan dengan pin kayu dapat dimasukan. Pin, dengan cara diputar, dapat melacak bulan, tanggal dan hari dalam seminggu. Salinan kalender ini dibuat orang Jerman, dan dinamai Ternale.
Informasi lain menyebutkan kalender atau almanak ini terdapat di rumah-rumah tuan tanah dan pemilik perkebunan, yang memudahkan mereka menghitung kapan musim petik komoditas ekspor hasil kebun mereka.
Oude Batavia Gedenboek II menyebutkan kalender kayu muncul kali pertama tahun 1659. Namun, kalender kayu dari abad ke-17 relatif punah. Yang bisa dilihat di museum adalah kalender kayu dari abad ke-18.
Penulis juga mencatat kalender kayu itu adalah barang cetakan pertama yang menghiasi dinding rumah warga kulit putih Belanda dan Eropa di Batavia, dan kota-kota lain di Pulau Jawa.
Menariknya, orang Belanda lebih suka menyebut almanak dalam percakapan sehari-hari. Sedangkan untuk menyebut almanak secara khusus, misal almanak dinding atau almanak cetak, mereka menggunakan wandkalenders dan drukwerk de kalender. Almanak adalah kata dalam Bahasa Arab.