- Informasi tak terkonfirmasi menyebutkan kebakaran terjadi akibat ledakan tabung gas.
- Pengungsi berusaha mengendalikan api, tapi gagal.
- Relawan mengevakuasi pengungsi, dan berusaha mengendalikan api.
JERNIH — Kebakaran besar melanda kamp pengungsi Muslim Rohingya di selatan Bangladesh, menewaskan tiga orang, dan beberapa hilang.
Video yang diposting Anadolu Agency memperlihatkan asap hitam membumbung tinggi dari Balukhali Camp 1 di Cox’s Bazar.
Louis Donovan, juru bicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan petugas pemadam kebakaran, tim penyelamat, dan lainnya mencoba mengendalikan kobaran api agar tak merambah ke seluruh kamp.
“Semua mitra memberi dukungan kepada Komisi Bantuan dan Pemulangan Pengungsi (RRRC) dan layanan darurat,’ kata Donovan.
Mitra kemanusiaan, katanya, mengerahkan ratusan sukarelawan dari kamp-kamp terdekat untuk mendukung upaya pemadaman.
“Kebakaran melanda tempat penampungan, Puskesmas, titik distribusi, dan fasilitas lainnya,” kata Donovan. “Relawan mendukung mereka yang terkena dampak.”
Saksi di kamp mengatakan api muncul sekitar pukul 15:30 waktu setempat. Beberapa orang mengatakan api berasal dari ledakan tabung gas cair, tapi belum ada konfirmasi.
“Penghuni kamp berusaha memadamkan api sebelum membesar, tapi gagal. Api menyebar cepat,” kata Lalu Mahji, seorang pemimpin Rohingya di Kamp Balukhali kepada Al Jazeera.
“Kami sedang mencoba mengevakuasi blok N8, yang kali pertama dilalap api,” lanjutnya.
Atiqur Rahman, komandan batalion polisi ke-14 yang ditempatkan di dekat Kamp Balukhali, mengatakan tidak korban jiwa dilaporkan.
“Pasukan kami membantu merelokasi pengungsi yang terkena dampak kebakaran,” katanya.
Mohammad Shamsud Douza, komisaris tambahan RRRC, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pihaknya menanggapi kejadian itu, dan mencoba mengendalikan kobaran api.
“Lebih 700 tenda musnah, dan api hampir tak terkendali,” kata Mayyu khan, pemimpin komunitas Rohingya kepada Anadolu Agency.
Muhammad Ayub, perwakilan Rohingya lainnya, mengatakan satu wanita berusia 19 tahun dan dua anak; berusia enam dan sembilan tahun, tewas.
“Beberapa orang lainnya hilang,” katanya.
Januari lalu, kebakaran juga melanda kamp pengungsi Muslim Rohingya di Cox’s Bazar, menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat berteduh.
Menurut UNHCR, terdapat 550 tempat penampungan di Cox’s Bazar yang dihuni 3.500 pengungsi hancur total. Api juga membakar Kamp Nayapara, serta 150 toko dan fasilitas milik organisasi.
Dalam beberapa pekan terakhir, Bangladesh memindahkan ribuan pengungsi ke pulau terpencil meski ada protes dari kelompok hak asasi manusia.
Lebih satu juta Muslim Rohingya tinggal di kamp-kamp di selatan Bangladesh, sebagian besar melarikan diri dari Myanmar tahun 2017, saat militer negeri itu memulai genosida.