WASHINGTON — NASA mengganti nama kantor pusatnya menjadi ‘Mary W. Jackson’. Rencana penggantian nama itu menanggapai seruan kesetaraan anti rasial setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang meninggal di tangan polisi Minneapolis pada akhir Mei.
Selain kasus Floyd, kematian Breonna Taylor di Louisville, Kentucky juga memicu demonstrasi nasional yang menyerukan keadilan atas kebrutalan polisi.
Siapakah Mary W. Jackson sehingga namanya dijadikan nama kantor NASA ? Dia merupakan insinyur perempuan Afro-Amerika pertama. Namanya diabadikan dalam buku “Hidden Figures” karya Margot Lee Shetterly.
“Mary W. Jackson adalah bagian dari kelompok wanita yang sangat penting yang membantu NASA sehingga berhasil menerbangkan astronot Amerika ke luar angkasa,” kata Administrator NASA Jim Bridenstine, dilaporkan CNN.
“Mary tidak pernah menerima status quo, dia membantu memecahkan hambatan dan membuka peluang bagi orang Afro-Amerika dan perempuan di bidang teknik dan teknologi,” imbuhnya mengenang perempuan kelahiran 9 April 1921 tersebut.
Jackson memulai karirnya di Unit Komputasi Area Barat, NASA. Kantornya terpisah dari Langley Research Center, salah satu fasilitas tertua milik NASA yang terletak di Hampton, Virginia,
Sebagai seorang ahli matematika dan insinyur luar angkasa, Jackson memimpin program-program yang bertujuan untuk mengangkat kiprah perempuan di lembaga antariksa Amerika Serikat tersebut. Jackson pensiun dari NASA pada tahun 1985 dan meninggal pada tahun 2005, pada usia 83.
Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang tentang Hidden Medalial Act of Gold Medal Act pada bulan November 2019.
Jackson, bersama dengan rekan-rekan Afro-Amerika-nya yang terhormat, yakni Christine Darden, Katherine Johnson dan Dorothy Vaughan dianugerahi Medali Emas Kongres. Vaughan dan Jackson dianugerahi secara anumerta karena telah wafat.
Nantinya Gedung Markas Besar Mary W. Jackson NASA akan terletak di Hidden Figures Way, Washington DC, AS.
“Kami merasa terhormat bahwa NASA terus merayakan warisan ibu dan nenek kami Mary W. Jackson,” kata Carolyn Lewis, putri Mary. “Dia adalah seorang ilmuwan, kemanusiaan, istri, ibu, dan pelopor yang membuka jalan bagi ribuan orang untuk berhasil, tidak hanya di NASA, tetapi di seluruh negara ini,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi NASA, nasa.gov.
Jackson lahir dan besar di Hampton, Virginia. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan kuliah di Hampton Institute pada tahun 1942 dan lulus dengan gelar ganda dalam matematika dan ilmu fisika. Awalnya ia menerima pekerjaan sebagai guru matematika di Calvert County, Maryland.
Pada tahun 1951, Jackson direkrut oleh Komite Penasihat Nasional untuk Penerbangan, yang pada tahun 1958 digantikan oleh NASA. Dia mulai sebagai ahli matematika penelitian yang dikenal sebagai salah satu “ manusia komputer” di Langley.
Pada tahun 1958 menjadi insinyur perempuan kulit hitam pertama NASA. Selama hampir dua dekade karirnya, ia menulis berbagai laporan penelitian yang sebagian besar berfokus pada perilaku lapisan batas udara di sekitar pesawat terbang. Mary pensiun dari Langley pada tahun 1985. [ ]