- Polisi Iran memperingatkan karyawati untuk mengenakan hijab, tapi dijawab dengan penolakan.
- Belum ada penjelasan resmi dari Turkish Airlines soal insiden penutupan ini.
JERNIH — Kepolisian Iran menutup kantor Turkish Airlines setelah karyawati maskapai penerbangan Turkiye itu menolak mengenakan hijab.
Iran News Wire memberitakan petugas mendatangi kantor Turkish Airlines, Senin 8 Juli, untuk menyampaikan peringatan pertama mengenai atas ketidakpatuhan karyawati terhadap hijab.
Karyawati menjawab peringatan itu dengan mengatakan menolak mengenakan hijab. Tasnim, kantor berita Iran, memberitakan petugas datang lagi untuk menutup kantor Turkish Airlines.
Pintu kantor disegel. Kuat dugaan segel akan dicopot dan Turkish Airlines kembali beraktivitas. Polisi tidak mengomentari kabar itu. Manajemen Turkish Airlines juga tidak mengomentari insiden itu.
Setelah Revolusi 1979, hijab wajib dikenakan setiap perempuan di Iran. Yang tidak mengenakan hijab, atau mengenakannya secara tidak pantas, dikenakan denda atau penjara.
Insiden hijab paling keras terjadi ketika Mahsa Amini, seorang gadis Kurdi, ditangkap karena mengenakan hijab secara tidak pantas. Amini tewas di dalam tahanan kepolisian.
Iran dilanda aksi protes berbulan-bulan di seluruh negeri, Polisi moral Iran, pihak paling berwenang menindak perempuan tak berhijab, menjadi lembaga paling dimaki.
Pemerintah garis keras Iran tak bergeming dengan seluruh aksi. Ribuan pengunjuk rasa ditangkap dan dijebloskan ke penjara, sampai akhirnya aksi protes mereda.