Site icon Jernih.co

Kasus Covid Meledak Lagi di Cina Pemerintah Relokasi 20 Ribu Warga

Relokasi dan karantina dilakukan untuk menghindari penularan Covid yang muncul akibat kontak antara warga sehat dengan warga positif Covid-19.

JERNIH-Untuk mencegah meluasnya pandemi Covid-19, pemerintah Cina merelokasi ribuan warga ke area karantina baru mengingat penularan Covid-19 masih merajalela. Saat ini angka pasien positif Covid-19 kembali meningkat.

Seperti dilansir CNN, Jumat (15/1/2021) dan media nasional China, CGTN, pejabat Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Tong Zhaohui, menyebut area karantina baru dibuka untuk menghindari penularan Corona yang muncul akibat kontak antara warga dengan virus dan warga tanpa virus.

Lebih dari 20 ribu warga yang direlokasi itu berasal dari 12 desa yang ada di distrik Gaocheng, kota Shijiazhuang di Provinsi Hebei. Dalam beberapa waktu terakhir kota Shijiazhuang menjadi pusat wabah terbaru Corona di Cina.

Kasus positif baru Covid di wilayah Cina daratan hingga Rabu (13/12\/2021) sebanyak 138 kasus sebagaimana dilaporkan NHC. Dimana diantaranya 14 kasus baru tersebut merupakan kasus impor atau penularannya terjadi di liar negeri. Sementara 124 kasus baru lainnya merupakan penularan lokal atau penularannya terjadi di tengah masyarakat.

Dari kasus positif Covid yang baru tersebut, sebanyak 81 kasus penularan lokal berasal dari laporan otoritas kesehatan di Provinsi Hebei.

Pada hari yang sama, terjadi satu kematian yang oleh otoritas Provinsi Hebei dilaporkan sebagai kematian pertama akibat Corona di wilayahnya dan ternyata juga merupakan kematian pertama di negara Cina.  Sebab sudah 242 hari tidak ada kematian akibat Covid di Cina.

Wakil Gubernur Hebei, Xu Jianpei, berencana melakukan putaran kedua tes Corona massal dan digelar di kota Shijiazhuang, Xingtai dan Langfang.

Putaran pertama tes Corona massal di provinsi tersebut telah dilakukan pada hari Minggu (10/1/2021) terhadap 17 juta orang.

Untuk mengatasi meledaknya kasus Covid di Hebei, menurut CGTN, otoritas setempat akan membangun sebuah pusat medis tersentralisasi di kota Shijiazhuang di atas lahan seluas 33 hektare dan akan memiliki 3 ribu bangsal darurat. (tvl)

Exit mobile version