Site icon Jernih.co

Kenapa Israel Seenak Perut Membantai Rakyat Palestina? Jawab: Karena Punya Nuklir

JERNIH — Sejumlah menteri di kabinet Israel masih memperdebatkan penggunaan senjata nuklir untuk menghapus penduduk Palestina di Jalur Gaza. Wartawan independen Sam Husseini mengatakan itulah yang membuat sekutu Palestina gagal menghentikan kekejian Zionis di Jalur Gaza.

Senjata nuklir Israel tak pernah diumumkan, tapi semua orang tahu Tel Aviv terus memproduksinya di bawah Gurun Negev. Itulah yang membuat Israel ditakuti, dan para pemimpinnya memiliki impunitas untuk melakukan kejahatan perang.

“AS menghabiskan puluhan tahun untuk menutupi rahasia senjata nuklir Israel,” kata Sam Husseini seperti dikutip SputnikGlobe. “Washington juga menutupi kekejaman sekutunya terhadap Palestina.”

Jika mencermati masalah ini, masih menurut Husseini, tidak mengherankan jika AS tidak mengakui kejahatan perang Israel. Sebab, Washington akan selalu tidak mengakui Israel memiliki senjata nuklir.

“Budaya diam ini meluas ke seluruh spektrum politik AS; dari kelompok sayap kanan konservatif sampai sayap kiri liberal,” kata Sam Husseini. “Bahkan, anggota Kongres yang kritis pun tidak akan mengakui Israel memiliki senjata nuklir, meski bukti telah ada di tangan mereka.”

Artinya, demikian Husseini, tidak ada pembangkang dalam sistem politik AS. Semua politisi AS tunduh pada apa yang dikatakan Departemen Luar Negeri. Tidak boleh ada yang menyimpang.

Husseini menuduh politisi AS memilih-milih di antara item-item hukum internasional, membenarkan tindakan Israel berdasarkan doktrin pertahanan nasional Piagam PBB ketika posisinya sebagai penjajah wilayah Palestina tidak memberikan hak untuk melakukan hal itu.

“Cara tidak jujur politisi AS adalah mengatakan bahwa Israel punya hak membela diri,” kata Husseini. “Pada saat yang sama, politisi AS tidak mengakui Konvensi Jenewa keempat, yang mengamanatkan perlindungan warga sipil di zona perang.”

Penghancuran Patung Yasser Arafat

Simbolisasi atas tindakan Israel yang bukan lagi membela diri terlihat ketika tentara Zionis menghancurkan patung Yasser Arafat di Tepi Barat. Israel sedang mengirim pesan bahwa perang ini adalah pemusnahan penduduk Palestina secara keseluruhan, dan wilayah Israel yang akan datang tanpa Arab Palestina.

Husseini juga mengatakan serangan Hamas 7 Oktober merupakan ‘mimpi basah’ bagi PM Netanyahu, yang memberi alasan melakukan pemusnahan Gaza. Tidak aneh jika politisi Israel menyamakan serangan 7 Oktober sama dengan serangan 11 September 2001 ke New York.

Serangan itu, entah siapa yang melakukan, digunakan AS untuk membenarkan invasi ke Afghanistan dan Irak.

Intervensi yang dilakukan Iran, Yaman, Suriah, Hizbullah, Lebanon, dan kelompok lain relatif terbatas, dan bukan tanpa rasa takut akan pembalasan Israel. Ini terlihat dari sikap Iran yang mundur dari kemungkinan intervensi langsung karena takut Israel membalas dengan nuklir.

“Yang bisa dilakukan saat ini adalah semua negara meminta konvensi genosida ke Pengadilan Dunia, yang akan mengisolasi AS di Dewan Keamanan,” kata Husseini. “Ini jalan terbaik, selain aksi bikot masyarakat internasional.”

Exit mobile version