Site icon Jernih.co

Kepolisian: Aksi PA 212 Berjalan Kondisif

Situasi sempat memanas sebelum massa meninggalkan lokasi demonstrasi pada pukul 16.12 WIB. Namun demikian, situasi kembali kondusif pasca polisi mengimbau massa untuk membubarkan diri.

JAKARTA – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya memastikan unjuk rasa Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, berjalan secara kondusif. Meski sempat memanas sebelum massa meninggalkan lokasi demonstrasi pada pukul 16.12 WIB.

​​​​​”Semua kondusif, kita hadapi dengan humanis. Tidak perlu memakai kekerasan,” ujar Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Kombes Pol Marsudianto, di Jakarta, Jumat (25/3).

Demonstrasi berjalan dengan kondusif sejak pertama kali digelar sekitar pukul 13.30 WIB dengan perkiraan massa sekitar 200 orang. Mereka menggelar aksi di pintu Monas bagian barat daya, tepat di seberang patung kuda.

Marsudianto menambahkan, sedikitnya 1.000 personel diturunkan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat guna memastikan aksi tersebut berjalan dengan kondusif.

Baca Juga: IKN Nusantara: Gagal Dalam Perencanaan Atau Direncanakan Gagal?

Kendati demikian, ia membenarkan situasi sempat memanas sebelum massa meninggalkan lokasi demonstrasi pada pukul 16.12 WIB. Namun demikian, situasi kembali kondusif pasca polisi mengimbau massa untuk membubarkan diri.

Hingga saat ini, kondisi lalu lintas
di kawasan Patung Kuda Monas kembali normal. Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Merdeka dan Patung Kuda kembali digunakan pengendara.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, mengatakan aksi PA 212 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, tidak perlu dirisaukan.

“Hadapi saja, itu dinamika kehidupan Ibu Kota, enggak ada yang perlu dirisaukan,” katanya.

Ia mengaku tidak ada pengamanan khusus yang disiapkan. Meski berlangsung unjuk rasa, situasi Jakarta tetap kondusif sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.

“Jakarta Insya Allah seperti cuaca siang hari ini, cerah dan sejuk,” kata dia.

Sekadar diketahui, aksi ini digelar lantaran beberapa pihak diduga  melakukan penistaan  terhadap agama Islam. Salah satunya yakni pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, terkait dugaan analogi adzan dengan gonggongan anjing beberapa waktu lalu.

Exit mobile version