Site icon Jernih.co

Kesenjangan Ekonomi Satu Faktor Perpecahan

JAKARTA – Untuk mewujudkan Indonesia yang damai, besar, dan berdaulat, maka persatuan dan kesatuan harus terus dijaga. Dalam mewujudkan, faktor penentu yakni pemahaman agama yang benar serta kestabilan dan pemerataan ekonomi.

“Awal dari perpecahan baik keluarga atau kelompok terjadi kalau kensenjangan ekonomi. Harus memahami agama dengan benar, setiap agama menginginkan kebaikan,” ujar Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Satori Ismail, di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Tak hanya itu, masyarakat juga perlu dikuatkan agar tak menyentuh masalah SARA, hate speech, dan hoaks. Karenanya perlu peran pemerintah, ulama, tokoh masyarakat, dan orang-orang kaya yang peduli dengan sesama, termasuk ormas dan media.

“Supaya ikut menebarkan kebaikan-kebaikan, jadi tidak menyebarkan hoax atau kebencian-kebencian kepada yang lain,” katanya.

Pemerintah, lanjut Ismail, perlu mengayomi semua kalangan dan mewujudkan kesejahteraan sesuai yang diamanatkan UUD 1945. Oleh sebab itu, aturan yang dibuat kiranya tidak meresahkan bangsa Indonesia.

Kemudian, peran dari lembaga pendidikan guna menanamkan kebaikan dan toleransi, kepada segenap anak bangsa untuk menciptakan Indonesia yang damai.

“Semua lembaga pendidikan harus berperan untuk bisa menanamkan kedamaian dalam berbangsa, menanamkan kedamaian dalam hidup,” kata dia.

Menurut dia, bangsa Indonesia adalah bangsa yang baik. Sebab itu, jika seseorang mengerti dan paham agama dengan baik dan benar maka tak bakal ada perpecehan.

Meski demikian, dirinya mengakui masih ada sebagian yang tidak memiliki pemahaman agama secara menyeluruh, sehingga memunculkan sikap esktrem terhadap yang lain. Karenanya perlu memberi pemahaman agama yang moderat kepada orang atau kelompok tersebut.

“Ini penting untuk mereduksi penyebaran paham-paham kekerasan. Tugas kita adalah memahamkan kepada orang-orang itu, tentang agama,” ujar dia. [Fan]

Exit mobile version