- Keluarga itu membius penjaga perbatasan, dan menyeberang Sungai Yalu yang dingin.
- Cina menolak mengembalikan keluarga pembelot karena takut dikecam dunia internasional.
JERNIH — Kim Jong-un, orang nomor satu Korea Utara (Korut), memerintahkan penangkapan satu keluarga yang membius penjaga perbatasan agar dapat lari ke Cina dan meminta suaka.
Daily NK memberitakan satu keluarga itu terdiri dari empat orang; suami-istri dan dua anaknya. Mereka bermukim di Propinsi Yanggang, yang berbatasan dengan Cina.
Kementerian Keamanan Korut bergerak cepat setelah menerima perintah langsung Kim Jong-un. Mereka secara resmi meminta kerja sama pihak berwenang Cina agar memulangkan keluarga itu, dengan menyerahkannya di perbatasan.
Sumber Daily NK di Propinsi Yanggang mengatakan keluarga itu, penduduk Distrik Kimhyongjik, menyeberang Sungai Yalu untuk sampai ke Cina pada 1 Oktober. Mereka memanfaatkan celah patroli perbatasan.
Insiden itu dilaporkan sampai ke rantai komando. Pada 2 Oktober, Kim Jong-un secara pribadi mengeluarkan perintah penangkapan keluarga itu.
Alasan Kim, keluarga memasukan obat tidur ke potongan roti yang diberikan ke penjaga perbatasan. Setelah penjaga terlelap, keluarga itu menyeberangi sungai yang sangat dingin.
Personel perbatasan sering kedatangan keluarga dari distrik terdekat. Mereka terkadang membawakan makanan, minuman, atau yang lainnya, yang dianggap sebagai dukungan rakyat terhadap tentara.
Keluarga itu menyiapkan minuman ringan dan roti bertabur pil tidur yang digerus. Sasarannya adalah seorang staf sersan yang berhubungan baik dengannya.
Rencana berjalan mulus karena tahu kapan korbannya bertugas, yaitu pada dini hari 1 Oktober. Keluarga itu juga berpura-pura memenuhi kebutuhan penjaga perbatasan lainnya.
Menyelundup
Keluarga itu, seperti kebanyakan keluarga di sekitar perbatasan, mencari nafkah dengan menyelundupkan barang dari Cina ke Korut dan sebaliknya. Mereka tahu kapan patroli bergerak memeriksa keadaan, dan kapan istirahat.
Perbatasan Korut-Cina adalan Sungai Yalu. Setelah menaklukan penjaga perbatasan, keluarga itu menyeberang Sungai Yalu yang dingin.
Keluarga itu menyeberang Sungai Yalu. Belum sampai ke seberang perbatasan, penjaga lain mengetahui keluarga itu membius staf sersan.
Insiden segera dilaporkan ke Kementerian Keamanan Negara. Keesokan hari, Kim Jong-un secara pribadi mengeluarkan perintah penangkapan.
Kim menyebut keluarga itu pengkhianat negara, dan akan menghukumnya dengan keras. Ia juga tidak peduli berapa pun biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan keluarga itu.
Pyongyang secara resmi meminta kerja sama Cina untuk membawa keluarga itu. Sayangnya, Beijing tak mau kerja sama. Beijing khawatir pemulangan pembelot Korut itu akan menimbulkan kecaman internasional.