Site icon Jernih.co

Kini, Rusia Menyebut AS Sebagai ‘Musuh’

JERNIH — Kali pertama, terhitung sejak ketegangan akibat konflik di Ukraina, Rusia menyebut AS sebagai ‘musuh’.

Sebutan itu disampaikan Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, saat menyampaikan retorika keras atas situasi politik saat ini kepada wartawan. Russia Today menulis belum jelas apakah sebutan ‘musuh’ untuk AS mengindikasikan terjadinya perubahan kebijakan resmi.

Sebelumnya, Peskov mengatakan hanya Presiden Vladimir Putin yang dapat memutuskan soal siapa ‘musuh’ dan bukan.

“Kami sekarang adalah negara musuh bagi mereka. Bagi kami, mereka juga musuh kami,” kata Peskov, saat mengomentari penolakan Washington mengizinkan Scott Ritter — kontributor Russia Today — melakukan perjalanan ke St Petersburg.

Menurut Peskov, pembatasan yang diterapkan terhadap mantan perwira injelejen, terutama dalam perjalanan ke ‘negara musuh’ adalah yang yang umum di seluruh dunia. Jadi, membatasi perjalanan Ritter ke St Petersburg artinya Washington menganggap Rusia sebagai musuh.

“Penolakan Washington untuk mengizinkan Ritter ke St Petersburg adalah kampaye gila-gilaan mencegah warga AS berinteraksi dengan rusia,” katanya.

Kremlin sebelumnya menyebut AS, dan negara-negara yang mempersenjatai Ukraina, sebagai ‘negara tidak bersahabat’ atau ‘lawan’.

Pergeseran bahasa diduga terjadi setelah Washington membiarkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang sasaran-sasaran di Rusia.

Maret lalu, Peskov mencatat bahwa Moskwa keberatan dengan pejabat AS yang menghina Presiden Putin, tapi secara umum tidak ada sentimen anti-AS di Rusia. Peskov berharap cepat atau lambat muncul kesadaran di kedua negara bahwa rakyat AS dan Rusia bukan musuh.

Sebelumnya, Januari 2024, Presiden Putin menyebut para elite negara-negara Barat adalah musuh sejati Rusia dan Ukraina hanya alat mereka.

“Intinya, bukan mereka membantu musuh kita tapi mereka adalah musuh kita,” kata Presiden Rusia saat itu.

Sebab, menurut Presiden Putin, konflik Moskwa-Kiev didalangi elite Barat yang berupaya memberikan kekalahan strategis kepada Rusia. Namun bulan lalu Presiden Putin mengatakan seluruh komunitas Barat bekerja untuk musuh Rusia, memimpikan Rusia tidak lagi dalam bentuknya saat ini. Namun, Presiden Putin tidak menyebut negara Barat mana yang menjadi ‘musuh’ Rusia.

Exit mobile version