- KIP Kuliah Aspirasi Tina Nur Alam menyelamatkan banyak anak Sultra dan mimpinya.
- Tina Nur Alam ingin setiap anak Sultra bisa bermimpi menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
BAUBAU – Bagi Dewi Ismawati, Asran, Andi Nur Usnul, dan Ferdi, keempat mahasiswa STIKES IST Buton yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi sulit, program KIP Kuliah Aspirasi Tina Nur Alam adalah berkah yang datang di saat mereka hampir putus asa.
Sebelum mendapatkan bantuan tersebut, empat dari 2.250 pelajar/mahasiswa penerima KIP Kuliah Aspirasi Tina Nur Alam itu harus menghadapi kenyataan pahit karena terbatasnya kemampuan keluarga membiayai Pendidikan mereka. Bagi keempatnya, juga ribuan pelajar Sultra lainnya, impian untuk melanjutkan kuliah terasa begitu jauh.
Ferdi, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, merasakan beban yang paling berat. Setelah ayahnya meninggal dunia, ekonomi keluarganya merosot tajam. Ibunya harus berjuang keras untuk menghidupi keluarganya. Ferdi hampir menyerah untuk melanjutkan pendidikan.
“Ketika ayah meninggalkan kami, hidup kami berubah total. Tak terhitung banyaknya malam ketika saya hanya bisa merenung, bertanya-tanya apakah saya masih bisa melanjutkan kuliah,” ungkap Ferdi dengan suara bergetar.
Kehidupan semakin sulit bagi keluarga Ferdi, dan seiring waktu, semangatnya untuk melanjutkan pendidikan pun mulai meredup. Ketika harapan hampir sirna, datanglah program KIP Kuliah Aspirasi Tina Nur Alam bagaikan secercah cahaya yang menerangi kegelapan hidupnya.
“Saat itu, saya benar-benar merasa seperti ada pelita datang menerangi kehidupan saya. Bantuan ini memberi saya kesempatan kedua yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya,” ujarnya penuh haru.
Bagi Dewi Ismawati, Asran, dan Andi Nur Usnul yang juga berasal dari latar belakang keluarga miskin, KIP Kuliah menjadi jembatan untuk mengejar impian mereka. Sebagai mahasiswa jurusan Keperawatan, mereka merasakan beratnya beban biaya kuliah yang tidak dapat ditanggung orang tua mereka.
“Dulu, kami sempat merasa putus asa dan hampir menyerah. Tapi begitu bantuan ini datang, rasanya seperti ada kekuatan baru yang mendorong kami untuk terus maju,” kata Dewi Ismawati, mengenang masa-masa sulit tersebut. Asran, dan Nur Usnul mengaminkannya.
Para penerima beasiswa ini bukan hanya mendapatkan dukungan finansial, tetapi juga motivasi dan kepercayaan diri. Beasiswa itu memberi mereka semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bagi mereka, KIP Kuliah bukan sekadar bantuan pendidikan, melainkan simbol harapan baru.
“Program ini memberi kami semangat baru untuk terus berjuang. Kami ingin menjadi generasi yang membawa perubahan bagi masyarakat,” kata Asran.
Asran, dalam testimoninya merasa bangga bisa menjadi bagian dari STIKES IST Buton. Baginya, perguruan tinggi itu tergolong “wow!” di Baubau. “Bisa berkuliah di STIKES dengan bantuan ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya merasa bangga dan termotivasi untuk terus berjuang,” ungkapnya.
Wajar bila doa dan harapan mereka bagi Tina Nur Alam terus terpanjat ke langit, ke Rahman Rahim Tuhan Sang Penyayang. Ferdi mengaku selalu mendoakan kesehatan dan keberkahan bagi Tina. “Saya selalu berdoa agar Ibu Tina diberi kekuatan dan kesehatan untuk terus memimpin. Semoga beliau bisa terpilih sebagai gubernur dan program ini dapat menjangkau lebih banyak lagi mahasiswa yang bernasib seperti kami dulu,” katanya, penuh harapan.
Pada salah satu kesempatan Tina berkunjung ke wilayah Suktra, terbangun momen penuh haru. Saat itu datang seorang gadis mendatangi Tina, menubruk dan menangis di pelukannya. Ternyata sang gadis adalah pelajar yang merasa terbantu program KIP Aspirasi Tina.
“Melihat mereka berhasil, saya merasa sangat terharu. Inilah hasil dari kerja keras kita bersama. Program ini harus terus dilanjutkan dan diperluas agar lebih banyak mahasiswa yang terbantu,” ujar Tina.
Bagi Tina, melihat generasi muda Sultra dapat meraih mimpi adalah kebahagiaan tersendiri. Ia berjanji untuk terus melanjutkan dan meningkatkan program beasiswa ini jika terpilih sebagai gubernur.
“Kami akan memperluas jangkauan beasiswa hingga ke level pascasarjana. Pendidikan adalah kunci kemajuan, dan kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak di Sultra,” kata Tina. []