LONDON-Penolakan terhadap penderita Covid-19 ternyata bukan hanya di Indonesia. Ternyata di negara maju seperti Inggris pun terjadi hal serupa.
Seorang sopir taksi online bernama Rajesh Jayaseelan yang terinfeksi Covid-19 juga mengalami diusir dari kontrakannya. Ia akhirnya meninggal setelah perawatan di rumah sakit. Kisah Rajesh yang pilu ini dilansir BBC.
Rajesh berusia 44 tahun ini bekerja sebagai pengemudi Uber di London. Ia sudah 22 tahun bekerja keras di London. Menurut laporan BBC, Rajesh memiliki dua anak laki-laki hasil pernikahannya dengan seorang wanita bernama Mary pada tahun 2014.
Hasil kerja kerasnya sebagai pengemudi uber di London, membuatnya mampu menyewa rumah di Hulimavu, Bangalore Selatan, India untuk ibu, istri, dan anak-anaknya. Ia mengunjunginya selama beberapa bulan setiap tahun.
Menurut Mary, Istri Rajesh, suaminya menyukai pekerjaannya sebagi pengemudi dan juga sangat suka kota London. Rajesh sering menceritakan pada Mary tentang kota London yang indah dan bersih. Rajesh hampir tiap hari menelpon istrinya.
Pada Januari 2020, Rajesh kembali dari India. Saat itu suasana London normal. Kemudian bulan Maret situasi inggris mulai memburuk akibat terjangkit Covid-19. Pada Maret itu juga PM Boris Johnson mengumumkan penguncian wilayah secara nasional.
Pada pertengahan bulan maret Rajesh mulai mengalami gejala mirip flu, namun ia tetap menjalankan pekerjaannya sebgai pengemudi uber. Terakhir ia mengemudi Uber pada tanggal 25 Maret saat mengantar seorang penumpang ke Bandara Heathrow. Sejak itu kesehatannya semakin memburuk yang menyebabkan ia memutuskan berhenti bekerja dulu.
Rajesh mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan dan dinyatakan positif Covid-19. Oleh rumah sakit, Rajesh diminta isolasi mandiri. Ia diminta pulang, menyendiri dan hanya kembali ke rumah sakit jika gejalanya memburuk.
Sampai di tempat kost, Ia gagal masuk kamar sewaannya karena pemilik rumah memintanya untuk keluar dari rumah dengan alasan sebagai pengemudi uber, pemilik rumah khawatir Rajesh membawa virus kerumah.
“Ketika dia kembali, pemilik kontrakan telah mengganti kunci, sehingga dia tidak bisa masuk. Dia mencoba mengetuk pintu dan meminta pemilik rumah untuk berbicara dengannya, tetapi tidak dibukakan pintu,” kata istri Rajesh.
Pemilik rumah sewaan Rajesh sebenarnya tidak tahu tentang diagonosa positif Covid-19.
Karena tak punya kerabat yang bisa dikunjungi akhirnya Rajesh tidur di mobilnya selama beberapa malam tanpa makanan atau persediaan. Ia telah berupaya kembali ke rumah konrakannya dan memohon untuk membiarkannya tinggal, tetapi tak berhasil.
Ironisnya, karena India juga sedang di lockdown maka Rajesh juga tak bisa pulang ke kampung halamannya.
Akhirnya Rajesh menemukan tempat kost baru namun harga sewanya mahal yakni £ 4.000 (Rp 75 juta) sebagai pembayaran dimuka. Ia mendapatkan uang sebanyak itu setelah istrinya meminjam uang dikampung halaman dan dikirim ke Rajesh.
Ditempat kost yang baru kesehatannya semakin memburuk namun Rajesh setiap hari selalu menelepon keluarganya, sehingga Mary tau perkembangan kesehatan suaminya.
“Hari demi hari, kondisinya semakin memburuk. Dia kesulitan bernafas di kamar itu sehingga suatu malam saya memintanya untuk pergi ke rumah sakit, ” kata Mary menambahkan “Dia tidak ingin memanggil ambulans karena dia tidak ingin yang lain tahu tentang kondisinya dan diusir lagi,”.
Akhirnya Rajesh pergi ke rumah sakit namun kondisi Rajesh sudah kritis. Para dokter memberi tahu istri Rajesh kemungkinan terburuk. Tim Medis membantu mengatur panggilan video untuk keluarga Rajesh agar bisa melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Selama panggilan video itu, Rajesh sudah tidak sadarkan diri. Dua jam kemudian dia meninggal.
Setelah kematian Rajesh, keluarganya di India harus menanggung sendiri semua pengeluaran mulai dari pinjaman utang, tagihan medis, dan kini biaya sekolah anak-anak dan juga sewa rumah.
Mary mulai bekerja sebagai pembersih tetapi baru sebentar bekerja, harus berhenti karena India menjalani lockdown.
Teman-teman Rajesh kini mendirikan penggalangan dana lewat GoFundMe dan telah mengumpulkan £ 140.164 (Rp 2,6 miliar) yang akan disumbangkan ke keluarganya. (tvl)